Jawaban:

Setelah kematian Salahuddin al-Ayyubi pada tahun 1193 M, putranya, Al-Afdal, menggantikannya sebagai sultan Mesir dan Suriah. Namun, kekuasaannya hanya berlangsung selama beberapa bulan sebelum dia digulingkan oleh adiknya, Al-Aziz Uthman, yang kemudian menjadi sultan pada tahun 1194 M.

Berikut adalah lima penguasa Daulah Ayyubiyah setelah Salahuddin al-Ayyubi beserta penjelasan singkat mengenai masa kekuasaan mereka:

Al-Aziz Uthman (1194-1198 M): Al-Aziz Uthman menggulingkan kakaknya, Al-Afdal, dan memerintah sebagai sultan Mesir dan Suriah selama empat tahun sebelum kematiannya pada tahun 1198 M.

Al-Mansur Yusuf (1198-1200 M): Al-Mansur Yusuf menggantikan ayahnya, Al-Afdal, sebagai sultan Mesir dan Suriah. Namun, dia hanya memerintah selama dua tahun sebelum kematiannya pada tahun 1200 M.

Al-Adil I (1200-1218 M): Al-Adil I adalah saudara tiri Salahuddin al-Ayyubi dan memerintah sebagai sultan Mesir dan Suriah selama 18 tahun. Dia juga terlibat dalam perang melawan putra-putra Salahuddin, termasuk Al-Aziz Uthman dan Al-Muazzam Isa.

Al-Kamil (1218-1238 M): Al-Kamil adalah putra Al-Adil I dan memerintah sebagai sultan Mesir dan Suriah selama 20 tahun. Dia dikenal sebagai penguasa yang bijaksana dan toleran, serta berhasil mempertahankan wilayah-wilayah Daulah Ayyubiyah dari serangan Tentara Salib.

Al-Ashraf Musa (1238-1240 M): Al-Ashraf Musa adalah putra Al-Kamil dan memerintah sebagai sultan Mesir dan Suriah selama dua tahun sebelum digulingkan oleh pamannya, Al-Salih Ayyub. Al-Ashraf Musa kemudian menjadi sultan untuk kedua kalinya pada tahun 1250 M, tetapi ia hanya memerintah selama beberapa bulan sebelum digulingkan lagi oleh adiknya, Al-Muazzam Turanshah.

Itulah lima penguasa Daulah Ayyubiyah setelah Salahuddin al-Ayyubi. Meskipun tidak semuanya berhasil mempertahankan kekuasaannya dengan lama, mereka tetap berperan penting dalam sejarah politik dan militer wilayah Timur Tengah pada abad ke-12 dan ke-13.