Jawaban:

1. Pilihlah batang pohon mangga yang kuat dan sehat, serta tidak terlalu tua. Sebaiknya batang yang dipilih harus berukuran kurang dari 2,5 cm, berwarna hijau cerah, serta menunjukkan tanda-tanda daun dan tunas yang sehat.

2. Gunakan pisau yang tajam untuk mengerat batang. Perhatikan panjang luka keratan kurang lebih 10 cm. Buatlah potongan yang sejajar dan jangan sampai merusak batang di bawah.

3. Kambium yang terdapat di batang harus benar-benar dibersihkan. Kemudian, mulailah untuk mengerok dengan menggunakan pisau di sekelilingnya untuk memastikan kambium yang ada hilang dari batang.

4. Cobalah meraba bagian batang untuk memastikan kambium sudah hilang sepenuhnya. Jika sudah terasa kesat, kambium sudah hilang dari batang pohon.

5. Setelah itu, diamkan batang pohon mangga selama 1 hari. Tujuannya agar batang pohon yang sudah dikerat tahan terhadap jamur dan penyakit.

6. Pada bagian batang sudah dikerat, berikan pupuk andalan.

7. Ambil beberapa tanah kemudian kepalkan dan balut pada bagian batang tadi hingga tertutup dengan sempurna.

8. Saat membalut bagian batang pohon tadi, Moms bisa menggunakan plastik bening atau sabut kepala. Ikat dengan tali sampai benar-benar kencang.

9. Pastikan keratan bagian atas berada di posisi tengah bungkusan. Tujuannya agar akar cepat tumbuh berada di posisi yang lebar dan memiliki banyak tanah.

10. Buatlah ventilasi pada cangkokan dengan cara membuat lubang-lubang kecil dalam jumlah yang banyak pada plastik pembungkus.

11. Sirami batang cangkokan tersebut secara rutin setiap harinya. Kira-kira membutuhkan waktu 3-4 bulan sampai akarnya tumbuh.

12. Potong pada bagian daun dan ranting yang kecil agar tidak berpengaruh pada pertumbuhan cangkokannya.

13. Buka bagian bungkus cangkokannya dengan hati-hati.

14. Tanam batang cangkokan pada polybag terlebih dahulu sampai daun dan rating bertumbuh.

15. Apabila ranting pohon mangga beserta daunnya sudah tumbuh, kemudian batang cangkokan bisa ditanam pada tanah.