Jawaban:

di desa Banarawa, ada desa tradisional yang dalam setiap tahun, pesta bahwa orang-orang di desa tempat mereka diselamatkan. Untuk mengukur desa ada syaratnya yaitu daging hewan buruan. Orang-orang di desa Banarawa mereka menemukan binatang itu. Anehnya hampir sepanjang hari itu mereka tidak mendapatkan seorang pun pria. Ki Mathokan, Kepala Desa membawa Banarawa mereka dhisik. Setelah pensiun ia pergi beristirahat. Selama sisanya ada seorang pria yang sedang duduk tinggi di pohon tumbang. Senjatanya adalah pisau yang tertancap di pohon tempat dia duduk. Ia sangat kaget karena pohon peso ditancepi, airnya berwarna merah. Dia berteriak. Teman-temannya mendengarnya, dan mereka tertawa. Mereka heran turunan air ungu. Ternyata air merah itu darah ular. Ular itu kemudian dibunuh, dagingnya dibawa pulang. Daging ular adalah bahan yang wajib memenuhi kebutuhan memetri desa. Sebutkan setting, waktu, dan suasana cerita Rawa Pening! *