1. Payeulah amen geh carou meu!

2. Akuklah secukup nou, sisaken guwai sanak baghihnou

3. Kanlah deghian ejou

4. Keghjouken tugas meu wawai wawai

5. Sewawai nou bayaghlah hutang meu dang ditunda-tunda.

6. Pakailah kawai sai sopan, gham agou ngadep Pak Camat

7. Umbanken ruwie enou jak ghanglayou.

8. Bak lagei ngewawaiken kap nuwou.

9. Amen nikeu ghadeu beteng, menganlah mi sai wat di mija makan.

10. Susi mak dapok ngebidaken kedou sai Upin jamou Ipin ulah tiyan wou kembagh.

Pembahasan

Didalam frasa lampung terkhusus dialek Abung (O/Nyo), kita akan menemui kata-kata yang berbeda dari Dialek A (Belalau/Api). Pada Dialek A, kalimatnya natural akan huruf vokal biasa, sedangkan pada dialek O kalimatnya dijabarkan dengan gabungan huruf vokal (eo, au, iu, dll). Misalnya saja, dalam dialek A "kamu" ditulis dengan Niku sedangkan pada dialek O "kamu" ditulis dengan Nikeu. Pada setiap frasa baik dialek A dan O memiliki salah satu akhiran yaitu akhiran -ko/-ken dan akhiran lah. Akhiran -ko/-ken sama artinya dengan -kan, misalnya ambilkan, membedakan, dll. Akhiran lah artinya tetap yaitu lah, misalnya makanlah, pakailah, yasudahlah, dll.

Pelajari Lebih Lanjut

• Arti dari lapah dalam bahasa lampung : yomemimo.com/tugas/2020727
• bebai-bebai dija ghik di dudi artinya : yomemimo.com/tugas/34625576
• Menulis aksara Lampung : yomemimo.com/tugas/40029864

Detail Jawaban

• Kelas : 4
• Mapel : Bahasa Lampung
• Materi : Akhiran -ken ghik -lah (Dialek O)
• Kode : 4.14
• Kata Kunci : gunakoken akhiran -ken jamou -lah