Keadaan filsafat abad ke-21? tolong bantu dong, buat tugas makalah

Berikut ini adalah pertanyaan dari meielsa8593 pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Keadaan filsafat abad ke-21?tolong bantu dong, buat tugas makalah

sukur-sukur kalau ada link sumbernya juga hihi

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Abad 21 ini ditandai oleh setidaknya empat hal. Pertama, abad 21 adalah abad yang kompleks. Agama dan moralitas tradisional mengalami perubahan besar. Pegangan hidup menjadi longgar, karena perubahan yang begitu cepat di berbagai bidang kehidupan. Hancurnya tata nilai lama menggiring manusia pada ketidakpastian hidup yang mencekam.

Dua, abad 21 adalah abad yang majemuk. Hampir tidak ada lagi masyarakat homogen di dunia ini. Beragam orang, dengan beragam nilai, hidup bersama di berbagai belahan dunia. Hukum menjadi pengikat dari hidup bersama, yakni hukum yang dibentuk dengan cara-cara yang demokratis.

Tiga, radikalisme dan terorisme agama menjadi masalah besar di abad 21. Ketika saya menulis, Sri Lanka sedang mengalami teror bom besar yang membunuh lebih dari 200 orang di beberapa gereja Katolik dan tempat umum lainnya. Diduga, pelaku serangan adalah kelompok Islam garis keras. Dalam konteks yang lebih luas, radikalisme di dalam agama Islam dan juga Kristen berkembang amat pesat di abad 21 ini.

Empat, di abad 21, perkembangan teknologi informasi, transportasi dan komunikasi mendorong proses globalisasi di berbagai belahan dunia. Budaya lokal tercabut dari akarnya, bahkan lenyap. Perkembangan bioteknologi melahirkan kecerdasan buatan yang bisa melakukan banyak pekerjaan manusia dengan jauh lebih cepat. Ancaman pengangguran pun tersebar secara global.

Pelintas Batas

Dengan empat hal di atas, maka masuk akallah untuk menjadi manusia abad 21, yakni manusia pelintas batas. Ada empat hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kompleksitas abad 21 menuntut orang untuk siap belajar berbagai hal. Kemampuan tertinggi di abad 21 ini adalah kemampuan untuk terus mengubah diri, dan terus belajar. Jika tidak, orang akan hanyut dalam gelombang perubahan, dan ketinggalan kereta kemajuan, bahkan terjebak dalam kelompok radikal, dan menjadi teroris.

Dua, menjadi manusia pembelajar berarti menjadi manusia pelintas batas. Orang boleh menguasai satu bidang keilmuan. Tapi, ia mesti juga memiliki pengetahuan umum yang luas tentang kehidupan. Orang boleh memeluk satu agama. Tapi, ia juga mesti membuka mata terhadap berbagai kebijaksanaan yang amat indah di agama-agama lainnya. Hanya dengan begitu, orang terhindar dari radikalisme agama maupun fanatisme sempit dalam segala bentuknya.

Tiga, manusia pelintas batas adalah manusia yang kritis dan rasional. Ia tidak bisa ditipu oleh hoaks dalam berbagai bentuknya. Ia menggunakan akal budinya untuk mempertimbangkan secara adil berbagai perubahan yang muncul. Ia memiliki sikap ilmiah, namun tetap memiliki sikap welas asih dalam kesehariannya.

Empat, manusia abad 21 juga adalah manusia spiritual. Di tengah ketidakpastian yang begitu besar, orang perlu spiritualitas dalam hidupnya. Spiritualitas membuat pikirannya jernih, walaupun banyak tantangan menghadang. Di tengah berbagai perubahan dan ketidakpastian, spiritualitas adalah kunci utama untuk kesehatan jiwa.

Memang, saya punya banyak sekali minat, hampir tak terbatas. Saya mendalami beragam agama, dan akan terus melakukannya. Saya adalah manusia pelintas batas. Saya adalah manusia abad 21.

Penjelasan:

semoga membantu

boleh di singkat aja kok ;)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh wahyunibtabdullah dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 28 Jun 22