Penjelasan:

Konflik etnis Tionghoa dengan pribumi di Jawa bisa dibilang udah ada sejak lama. Beberapa faktor, seperti perbedaan budaya dan ekonomi, bikin kedua kelompok itu sering saling melihat sebagai lawan.

Tapi konflik ini memuncak pada era Orde Baru, tepatnya di tahun 1998. Saat itu, demo anti-pemerintah dan anti-Tionghoa berujung pada kerusuhan masal yang menewaskan banyak orang Tionghoa dan merusak properti mereka.

Sejak saat itu, pemerintah dan masyarakat mulai berusaha mengatasi masalah ini melalui dialog dan pendidikan. Namun, masih ada beberapa kasus diskriminasi dan kebencian etnis yang terjadi di Jawa.

Secara umum, konflik etnis Tionghoa dan pribumi di Jawa bisa disebabkan oleh faktor sejarah, ekonomi, dan budaya. Penting banget untuk terus berusaha membangun hubungan yang baik antar kelompok dan memerangi diskriminasi dan kebencian etnis.