Jawaban:

Ketidakseimbangan pada permasalahan gajah Sumatera dapat terlihat dari beberapa aspek, antara lain:

1. Habitat

Gajah Sumatera adalah hewan yang sangat bergantung pada habitat alaminya yang merupakan hutan tropis. Namun, semakin banyak lahan hutan yang dikonversi menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman, menyebabkan habitat gajah Sumatera semakin sempit dan terfragmentasi. Hal ini menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara kebutuhan habitat gajah Sumatera dan lahan yang tersedia.

2. Konflik dengan manusia

Ketidakseimbangan juga terjadi akibat konflik antara gajah Sumatera dengan manusia. Konflik ini terjadi karena adanya pemukiman manusia yang semakin dekat dengan habitat gajah Sumatera, sehingga terjadilah konflik antara gajah dengan manusia karena adanya pencurian makanan atau merusak tanaman pertanian.

3. Perlindungan hukum

Gajah Sumatera merupakan satwa yang dilindungi oleh undang-undang di Indonesia. Namun, upaya perlindungan terhadap gajah Sumatera yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat belum optimal. Ada banyak kasus pemburuan dan perburuan liar yang terjadi, sehingga mengancam kelangsungan hidup gajah Sumatera.

4. Pengelolaan habitat

Ketidakseimbangan juga terjadi pada pengelolaan habitat gajah Sumatera. Pengelolaan hutan secara tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan kerusakan habitat alami gajah Sumatera, misalnya illegal logging atau pembukaan lahan dengan metode pembakaran hutan.

Oleh karena itu, diperlukan upaya yang terpadu dan berkelanjutan dalam pengelolaan habitat, perlindungan hukum, serta mitigasi konflik antara manusia dan gajah Sumatera untuk menjaga keberlangsungan populasi gajah Sumatera dan menjaga keseimbangan ekosistem di Sumatera.