ibuku dehuluibuku dehulu marah padakudiam ia tiada berkataaku pun lalu

Berikut ini adalah pertanyaan dari Angelmarsellin pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Ibuku dehuluibuku dehulu marah padaku
diam ia tiada berkata
aku pun lalu merajuk pilu
tiada peduli apa terjadi

matanya terus mengawas daku
walaupun bibirnya tiada bergerak
mukanya masam menahan sedan
hatinya pedih karena lakuku

terus aku berkesal hati
menurunkan setan, mengacau - balau
jurang celaka terpandang di muka
ku song song juga - biar cedera

bangkit ibu dipegangnya aku
dirangkumnya segera dikecupnya serta
dahiku berapi pancaran neraka
sejuk sentosa turun ke kalbu

demikian engkau ;
ibu, bapak, kekasih pula
berpadu satu dalam dirimu
mengawas daku dalam dunia

1. bentuklah kelompok dengan teman sebangku anda.
2. bacalah kembali puisi berjudul "ibuku dehulu" di Subbab A.
3. analisislah penggunaan diksi dalam puisi tersebu.

No. 1 aspek diksi : makna konotatif
larik puisi :
analisis :

2. aspek diksi : makna simbol
larik puisi :
analisis :

3. aspek diksi : rima
larik puisi :
analisis :

4. analisislah jenis imaji yang terdapat dalam puisi tersebut.

No. 1. jenis imaji :
Larik puisi:

2. jenis imaji :
Larik puisi:

3. jenis imaji :
Larik puisi:

5. analisislah penggunaan kata konkret dalam puisi tersebut.

No. 1. kata konkret :
Arti :

2. kata konkret :
Arti :

3. kata konkret :
Arti :

6. analisislah rima dalam puisi tersebut.

No. 1. jenis Rima :
Larik puisi:

2. jenis Rima :
Larik puisi:

3. jenis Rima :
Larik puisi

please besok sikumpul

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

1.Aspek diksi: Makna konotatif

Larik puisi: "jurang celaka terpandang di muka"

Analisis: Kata "celaka" memiliki makna konotatif yang menggambarkan bahaya atau kecelakaan yang serius. Dalam konteks puisi, penggunaan kata "celaka" menunjukkan kesedihan dan kegelisahan dalam diri si penulis.

2.Aspek diksi: Makna simbol

Larik puisi: "pancaran neraka"

Analisis: Kata "neraka" memiliki makna simbol yang menggambarkan tempat yang penuh dengan api dan siksaan. Dalam konteks puisi, penggunaan kata "neraka" menggambarkan kegelisahan dan rasa bersalah yang dirasakan oleh si penulis.

3.Aspek diksi: Rima

Larik puisi: "mukanya masam menahan sedan"

Analisis: Kata "sedan" berima dengan kata "pilu" yang ada pada baris sebelumnya. Hal ini menciptakan pola rima yang teratur dalam puisi.

4.Jenis imaji:

Jenis imaji: Imaji visual

Larik puisi: "matanya terus mengawas daku"

Analisis: Kata "mengawas" menggambarkan imaji visual dari mata yang terus memperhatikan dan mengawasi gerakan si penulis.

5.Jenis imaji: Imaji taktil

Larik puisi: "dirangkumnya segera dikecupnya serta"

Analisis: Kata "dirangkum" dan "dikecup" menggambarkan imaji taktil dari tindakan ibu yang merangkul dan mencium si penulis.

6.Jenis imaji: Imaji auditif

Larik puisi: "diam ia tiada berkata"

Analisis: Kata "diam" menggambarkan imaji auditif dari suasana yang hening dan tidak ada suara yang terdengar.

7.Penggunaan kata konkret:

Kata konkret: Mata

Arti: Organ penglihatan pada manusia dan hewan vertebrata lainnya.

Larik puisi: "matanya terus mengawas daku"

Analisis: Kata "mata" digunakan untuk menggambarkan bagaimana ibu terus memperhatikan si penulis.

8.Kata konkret: Dahiku

Arti: Bagian kepala di atas dahi.

Larik puisi: "dahiku berapi pancaran neraka"

Analisis: Kata "dahiku" digunakan untuk menggambarkan ekspresi emosi si penulis yang memanas dan terlihat di bagian dahi.

9.Kata konkret: Bibir

Arti: Bagian mulut yang dapat membentuk bunyi dan digunakan untuk berbicara.

Larik puisi: "walaupun bibirnya tiada bergerak"

Analisis: Kata "bibir" digunakan untuk menggambarkan bagaimana ibu tetap diam dan tidak berbicara mes

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh edithfaisal dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 09 Aug 23