Jawaban:

Siklus hidrologi, yang meliputi penguapan, kondensasi, presipitasi, aliran, dan infiltrasi air, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fenomena musim. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang pengaruh siklus hidrologi terhadap musim:

• Musim Hujan: Pada musim hujan, kondisi penguapan meningkat karena suhu udara yang lebih hangat dan paparan sinar matahari yang lebih lama. Penguapan air dari permukaan tanah dan perairan membentuk awan, yang kemudian mengalami kondensasi dan turun ke bumi sebagai presipitasi dalam bentuk hujan. Kondisi ini menyebabkan peningkatan volume air permukaan dan air tanah, yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan aktivitas hidup lainnya.

• Musim Kemarau: Pada musim kemarau, suhu udara yang lebih tinggi mengakibatkan tingkat penguapan yang lebih tinggi dari permukaan tanah dan perairan. Kondisi ini menyebabkan penurunan volume air permukaan dan air tanah, yang berdampak pada ketersediaan air untuk tanaman dan hewan yang hidup di daerah tersebut. Selain itu, curah hujan yang lebih sedikit pada musim kemarau juga mempengaruhi sistem irigasi dan pasokan air untuk keperluan domestik dan pertanian.

• Musim Pancaroba: Musim pancaroba merupakan periode transisi antara musim hujan dan kemarau, di mana terjadi fluktuasi yang signifikan dalam curah hujan dan suhu udara. Pada periode ini, kondisi penguapan dan presipitasi masih tidak stabil, yang dapat menyebabkan banjir dan kekeringan. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi kegiatan pertanian dan aktivitas ekonomi lainnya yang tergantung pada cuaca.

Dalam kesimpulannya, siklus hidrologi memainkan peran penting dalam mempengaruhi fenomena musim. Ketersediaan air dan curah hujan yang berubah-ubah pada musim hujan, kemarau, dan pancaroba, dapat mempengaruhi ekosistem dan aktivitas manusia di daerah tersebut.