Menentukan jumlah mol gas propana (C3H8) yang dibakar:

Diketahui bahwa terbakar 4,6 mol gas propana.

Menggunakan reaksi kimia:

Berdasarkan reaksi kimia yang diberikan: C3H8 + O2 → CO2 + H2O

Kita dapat melihat bahwa rasio mol gas propana dan gas oksigen adalah 1:5 (berdasarkan koefisien reaksi).

Jadi, jumlah mol gas oksigen yang bereaksi adalah:

4,6 mol C3H8 × (5 mol O2 / 1 mol C3H8) = 23 mol O2

Menghitung massa gas oksigen yang bereaksi:

Diketahui massa molar gas oksigen (O2) adalah sekitar 32 g/mol.

Maka, massa gas oksigen yang bereaksi adalah:

23 mol O2 × 32 g/mol = 736 g

Menghitung massa gas CO2 yang dihasilkan:

Berdasarkan reaksi kimia, rasio mol gas propana (C3H8) dan CO2 adalah 1:3 (berdasarkan koefisien reaksi).

Jadi, jumlah mol gas CO2 yang dihasilkan adalah:

4,6 mol C3H8 × (3 mol CO2 / 1 mol C3H8) = 13,8 mol CO2

Diketahui massa molar gas CO2 adalah sekitar 44 g/mol.

Maka, massa gas CO2 yang dihasilkan adalah:

13,8 mol CO2 × 44 g/mol = 607,2 g

Menghitung volume uap air yang dihasilkan:

Diketahui bahwa pada kondisi standar, 1 mol gas memiliki volume sekitar 22,4 L.

Jumlah mol uap air (H2O) yang dihasilkan sama dengan jumlah mol gas propana (C3H8) yang dibakar, yaitu 4,6 mol.

Maka, volume uap air yang dihasilkan adalah:

4,6 mol H2O × 22,4 L/mol = 103,04 L

Jadi, berdasarkan perhitungan di atas:

Massa gas oksigen yang bereaksi adalah 736 g.

Massa gas CO2 yang dihasilkan adalah 607,2 g.

Volume uap air yang dihasilkan adalah 103,04 L.