Pengalaman Pertama Saya Mengendarai Sepeda MotorSuatu hari, ketika saya berumur sepuluh tahun, ayah saya membeli sebuah sepeda motor tua. Itu adalah "Honda 75". Saya pikir itu adalah benda ringan yang kecil dan mudah dikendarai. Saya membujuk ayah saya untuk mengajari saya mengendarai "Honda 75". Pertama, ayah saya menolak permintaan saya dan berjanji bahwa dia akan mengajari saya dua atau tiga tahun kemudian, tetapi saya masih merengek. Akhirnya ayah saya menyerah dan berjanji akan mengajari saya.
Dia mulai mengajari saya mengendarai sepeda motor di sekitar lapangan di desa saya. Ayah saya sangat sabar memberi saya beberapa arahan. Saya sangat senang saat menyadari kemampuan saya mengendarai sepeda motor. " Ya saya bisa ".
Suatu hari kemudian, ketika saya sendirian di rumah, saya bermaksud untuk mencoba kemampuan berkendara saya. Jadi, saya sendiri mencoba dengan berani. Semua berjalan lancar pada awalnya, tetapi ketika saya akan kembali ke rumah saya dan saya harus melewati jalan licin yang sempit, saya menjadi gugup. Saya kehilangan kendali dan saya jatuh ke parit.
Setelah itu, saya memberi tahu ayah saya tentang kecelakaan terakhir. Saya membayangkan ayah saya akan marah dan tidak pernah membiarkan saya naik lagi. Tetapi kenyataannya justru sebaliknya, ayah saya sangat bangga dengan saya. Dia hanya memberi saya beberapa nasihat dan sejak kecelakaan itu, saya mendapat izin ayah saya untuk naik sepeda motor.


Lakukan instruksi berikut!
1. Bacalah teks dengan seksama!
2. Temukan struktur generik (orientasi, kejadian dan reorientasi)!
3. Temukan V2 pada teks tersebut dan pahami artinya dalam bahasa Indonesia.​