apa saja operator aritmatika dalam program pengolah data Sebut dan

Berikut ini adalah pertanyaan dari IhamIham pada mata pelajaran TI untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Apa saja operator aritmatika dalam program pengolah data Sebut dan jelaskan​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Penambahan (+)

Jenis operator artimatika penambahan dalam bahasa pemrograman dituliskan dengan simbol “+”. Penambahan berguna menambahkan satu operan dengan operan lainnya.

Misalnya A = 10 dan B = 5. Jika ingin menambahkan keduanya, tinggal digunakan operator “+” di antara keduanya sebagai berikut:

X = A + B, maka operasi tersebut menghasilkan X = 15

2. Pengurangan (-)

Jenis operator aritmatika pengurangan dalam bahasa pemrograman dituliskan dengan simbol (-). Pengurangan berguna mengurangi suatu operan dengan operan lainnya.

Misalnya X = 21 dan Y = 7. Operasi pengurangan dapat dilakukan dengan menuliskan N = X – Y, maka akan didapatkan hasil N = 14.

3. Perkalian (*)

Jenis operator aritmatika perkalian dalam bahasa pemrograman dituliskan dengan simbol (*). Pengurangan berguna mengalikan suatu operan dengan operan lainnya.

Dalam bahasa pemrograman perkalian bisa dituliskan dengan cara a = 5 * 2, atau dengan nilai dalam variabel misalnya a = b * c. Misalnya b = 4 dan c = 5, maka a = 20.

4. Pembagian (/)

Jenis operator aritmatika pembagian dalam bahasa pemrograman dituliskan dengan simbol (/). Pengurangan berguna membagi suatu operan dengan operan lainnya.

Layaknya pertambahan, pengurangan, dan perkalian, pembagian juga dapat dituliskan langsung. Misalnya x = 14 / 2, maka hasil dari x = 7. Atau ditulis dalam variabel misalnya x = b / a. Dengan b = 14 dan a = 2, maka didapat nilai x = 7.

5. Modulus (%)

Simbol mod merupakan salah satu contoh operator yang menghasilkan angka dari sebuah hasil bagi. Mod atau modulus merupakan sisa hasil bagi dalam bahasa pemrogaman yang ditulis dengan simbol (%).

Dilansir dari Khan Academy, operator % mengembalikan sisa angka setelah dibagi, biasanya untuk menemukan angka yang genap dan ganjil.

Misalnya x = 4 % 2, maka x bernilai 0. Hal tersebut karena angka empat habis dibagi dua. Namun jika perintahnya x = 5 % 2, maka x bernilai 1. Hal tersebut karena lima memiliki sisa satu saat dibagi dua.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rekawahyu11853 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 05 Jan 22