Benjamin Carson

Benjamin Carson berlatar belakang dari keluarga yang hidup dibawah garis kemiskinan. Ibunya, Sonya, telah menikah ketika masih menginjak umur 13 tahun dan melepas pendidikannya yang masih kelas 3 SD. Pernikahan tersebut tidak bertahan lama dan bercerai ketika Benjamin Solomon Carson masih berumur 8 tahun. Ketika Benjamin Solomon Carson atau yang akrab disapa dengan nama Ben sekolah dasar kelas 5 SD, kemampuan intelektualnya sangat rendah hingga ia berada di peringkat terbawah. Alhasil, dia disebut teman-teman " Dummy"/ orang bodoh. Namun ketika dia menginjak masa SMA, Ben termasuk dalam predikat anak yang cerdas. Dia bahkan lulus dengan hormat dari SMA-nya. Setelah lulus, dia sangat merasa nyaman dan kemudian ia melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswa di Yale University hingga ia meraih gelar dalam Ilmu Psikologi. Seusai menamatkan pendidikannya di Yale, dia melanjutkan ke Medical School of the University of Michigan. Ketertarikannya dalam berkarir berubah dari seorang psikiater menjadi ahli bedah urat syaraf. Tak disangka, dia memiliki kemampuan yang luar biasa sebagai dan ia diangkat menjadi direktur dari Pediatric Neurosurgery di sebuah rumah sakit terpandang, Rumah Sakit John Hopkins di Baltimore, ketika ia masih menginjak dokter umur 32 tahun. Ia menerima penghargaan tertinggi untuk warga sipil, Presidential Medal of Freedom , dari Gedung Putih (Gedung Putih), Amerika Serikat.