Bacalah artikel berikut!   Sewindu Riset Pesisir, Data Karbon Biru

Berikut ini adalah pertanyaan dari romariok467 pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bacalah artikel berikut!   Sewindu Riset Pesisir, Data Karbon Biru Padang Lamun Indonesia Tercapai Oleh: Dr. A’an Johan Wahyudi   PADANG lamun merupakan ekosistem laut dangkal yang didominasi oleh tumbuhan lamun, yaitu tumbuhan berbunga yang telah beradaptasi dengan air asin. Laut Indonesia tercatat memiliki 13 spesies lamun dari 60 spesies yang tercatat di dunia.  Tidak seperti ekosistem terumbu karang dan mangrove, padang lamun mendapat perhatian yang relatif minim. Namun demikian, hasil riset di seluruh dunia menyatakan berbagai nilai penting dari padang lamun terutama karena layanan ekosistemnya.  Layanan ekosistem yang dimaksud misalnya sebagai tempat pemijahan dan pembesaran berbagai spesies ikan, penyaring material tersuspensi pada air laut, sumber makanan mamalia laut dugong, dan layanan karbon biru untuk mitigasi perubahan iklim.  Istilah karbon biru (blue carbon) digunakan untuk karbon yang diserap, disimpan dan dilepaskan kembali oleh ekosistem vegetasi laut (mangrove dan padang lamun). Karbon biru menjadi layanan ekosistem yang penting terutama karena terkait aksi mitigasi perubahan iklim melalui penurunan emisi karbon.  Target penurunan emisi karbon Sesuai dengan inisiatif Pembangunan Rendah Karbon (PRK), Indonesia memiliki target penurunan emisi karbon sebesar 29% (atau 41% dengan bantuan luar negeri) relatif terhadap business as usual (BAU) sampai tahun 2030.  Target penurunan emisi ini salah satunya harus disumbangkan oleh sektor laut dan perikanan, dengan terlebih dahulu menentukan beberapa prasyarat. Prasyarat minimal antara lain penentuan faktor emisi alih lahan ekosistem pesisir, catatan perubahan luas area, dan neraca karbon (cadangan dan serapan karbon) ekosistem vegetasi pesisir termasuk padang lamun.  Ketika pertama kali isu karbon biru mendapat perhatian peneliti Indonesia satu dekade terakhir, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan riset mengenai cadangan dan serapan karbon ekosistem pesisir. Pengembangan metode riset di Indonesia dilakukan dengan mengacu pada perkembangan terakhir riset karbon biru di dunia.  Namun demikian, berbagai panduan dan metode riset umumnya menitikberatkan pada sampling lapangan dan analisis laboratorium dengan sarana yang canggih dan maju. Kendala ini menjadi salah satu tantangan di Indonesia, terutama karena tidak banyak peneliti yang mendapatkan kesempatan melakukan riset karbon biru dengan sarana memadai.  Sementara itu, wilayah cakupan nasional Indonesia sangat luas, apalagi jika ditargetkan untuk memperoleh data yang representatif secara nasional untuk data faktor emisi dan neraca karbon yang diperlukan dalam perhitungan penurunan emisi karbon pada konteks PRK.  Riset karbon biru padang lamun menemukan momentumnya sekitar awal tahun 2013 lalu, ketika dimulainya riset untuk menentukan neraca karbon, di samping inventarisasi dan riset ekologis ekosistem.  Namun, terkendala oleh sarana laboratorium dan akses lapangan, wilayah Indonesia yang luas tidak cukup terwakili. Tercatat hanya ada sembilan lokasi di Indonesia yang telah diteliti dalam rangka riset karbon biru. Tentunya sebaran wilayah ini masih jauh dari cukup.  Meskipun demikian, terdapat data dan informasi terkait padang lamun (biomas, kepadatan dan persentase tutupan) di sekitar 19 lokasi di Indonesia yang diperoleh dari program COREMAP-CTI.  Termotivasi oleh inisiatif PRK, pada tahun 2018 peneliti dari berbagai lembaga tergerak untuk saling berbagi data dan informasi terkait riset karbon biru. Data lengkap neraca karbon padang lamun dari sembilan lokasi kemudian dikombinasikan dengan data dari 19 lokasi lainnya.  Model statistik yaitu Robust Linear Mixed Models (rLMMs) digunakan untuk menentukan korelasi antar parameter padang lamun terkait neraca karbon, yaitu biomassa, kepadatan, persentase tutupan, cadangan karbon, dan serapan karbon. Hanya ada 13 lokasi (dari 28 lokasi) yang ukup lengkap untuk ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban: ANDA UDAH KULIAH MASIH MALES MIKIR YA.

Sama mari berteman

Penjelasan:

cmiiw

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh MUAMMARAL dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 19 Jan 23