merujuk pada studi tentang bagaimana zat toksik masuk ke dalam tubuh, bergerak di dalam tubuh, dan kemudian dikeluarkan dari tubuh. Konsep ini melibatkan empat tahap utama, yaitu penyerapan, distribusi, metabolisme, dan eliminasi zat toksik dalam tubuh.

Penyerapan: Penyerapan adalah proses di mana zat toksik masuk ke dalam tubuh melalui jalur yang berbeda, seperti melalui kulit, sistem pernapasan, atau saluran pencernaan. Kecepatan dan tingkat penyerapan dapat dipengaruhi oleh sifat fisikokimia zat toksik, seperti kelarutan, ukuran molekul, dan afinitas terhadap jaringan tubuh.

Distribusi: Setelah zat toksik masuk ke dalam tubuh, ia didistribusikan ke berbagai jaringan dan organ tubuh melalui aliran darah. Distribusi dipengaruhi oleh sirkulasi darah, permeabilitas membran, dan afinitas zat toksik terhadap jaringan tertentu. Beberapa zat toksik dapat terakumulasi di organ tertentu, seperti hati atau ginjal.

Metabolisme: Metabolisme adalah proses biokimia di mana zat toksik diubah menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan dari tubuh. Biasanya, zat toksik diubah menjadi senyawa yang lebih polar atau larut air melalui reaksi metabolik di dalam hati atau jaringan lainnya. Proses metabolisme ini dapat membuat zat toksik menjadi kurang aktif atau lebih mudah diekskresikan.

Eliminasi: Eliminasi adalah proses di mana zat toksik dan produk metaboliknya dikeluarkan dari tubuh. Eliminasi dapat terjadi melalui beberapa jalur, seperti urin, tinja, napas, atau keringat. Kecepatan eliminasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kecepatan aliran darah, fungsi organ-organ pengeluaran seperti ginjal atau hati, dan sifat fisikokimia zat toksik.