Jawaban:

Pada suatu saat, hiduplah sepasang suami-istri di sebuah desa. Mereka sudah lama menikah, tetapi sejauh ini mereka belum memiliki bayi. Setiap saat, mereka berdoa kepada Tuhan memohon agar diberi bayi, tetapi permohonan mereka tidak terkabul-kabul.

Suatu hari, mereka pergi ke gunung bersalju. Mereka membuat gadis kecil dari salju dan mendandaninya dengan cantik. Ketika hari mulai gelap, mereka memutuskan untuk pulang dan meninggalkan si gadis salju sendirian.

Esok paginya, seseorang mengetuk pintu mereka. “Apakah ada seseorang di rumah?” kata sang gadis. Si wanita yang ada di dalam membuka pintu dan bertanya, “Halo, siapa kamu?” Sang gadis menjawab, “Saya adalah gadis salju kecil yang kemarin kamu buat.” Si wanita tua terkejut dan senang, “Benarkah? Terima kasih, Tuhan! Ayo, silakan masuk!”

Sejak pertemuan itu, sang gadis salju kecil hidup dengan pasangan tersebut. Dia sangat cantik, baik, rajin, dan ringan tangan. Pasangan tersebut sangat mencintainya. Mereka memintanya untuk memanggil mereka “ibu” dan “bapak”. Sang gadis salju kecil sangat bahagia, karena ia bisa memiliki orang tua. Di samping itu, sang gadis salju kecil juga punya banyak teman yang sangat mencintainya.

Suatu hari, sang gadis salju kecil bermain bersama teman-temannya. Mereka bermain api. Pada awalnya, sang gadis salju kecil hanya melihatnya. Tiba-tiba, teman-temannya memintanya untuk melompati api tersebut. Tentu saja dia menolaknya karena hal yang paling ditakutinya adalah api. Hal itu karena sang gadis salju kecil terbuat dari salju. Jadi, dia harus menjauhi api tersebut. Namun, teman-temannya memaksanya untuk melompatinya.

Akhirnya, dia tidak bisa berbuat apa-apa, dan dia pun melakukannya. Dia melompati api tersebut, dan hasilnya dia pun meleleh. Teman-temannya menyesal atas hal itu; mereka menangis dan menangis berharap sang gadis salju kecil bisa hidup lagi, tetapi itu sia-sia. Orang tua sang gadis salju kecil sangat sedih. Teman-teman sang gadis salju kecil meminta maaf kepada orang tua sang gadis salju kecil, lalu mereka banyak berdoa dan berharap sang gadis salju kecil kembali lagi.

Hari-hari telah berlalu, tetapi harapan mereka tidak pernah terkabulkan. Kasian mereka!