Jawaban:

Biografi Soekarno

Soekarno (lahir 6 Juni 1901 - 21 Juni 1970) adalah seorang politikus Indonesia yang merupakan presiden pertama Indonesia, menjabat dari tahun 1945 hingga 1967. Ejaan Soekarno, berdasarkan ortografi Belanda, masih sering digunakan, terutama karena dia menandatangani namanya dengan ejaan lama. Soekarno sendiri ngotot memakai huruf "u" dalam tulisannya bukan "oe", tetapi mengatakan bahwa dia pernah disuruh di sekolah untuk menggunakan gaya Belanda, dan bahwa setelah 50 tahun terlalu sulit untuk mengganti tanda tangannya, sehingga tetap mengeja tanda tangannya dengan "oe". Keputusan presiden resmi Indonesia dari periode 1947-1968, bagaimanapun, mencetak namanya menggunakan ejaan 1947. Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang melayani kawasan dekat Jakarta, Ibukota Indonesia masih menggunakan ejaan bahasa Belanda.

Orang Indonesia juga mengingatnya sebagai Bung Karno (Saudara / Kamerad Karno) atau Pak Karno ("Tuan Karno").

Seperti kebanyakan orang Jawa, dia hanya punya satu nama. Menurut penulis Pramoedya Ananta Toer dalam beberapa wawancara, "bung" adalah gelar penuh kasih sayang yang berarti "teman" yang secara kreatif digunakan sebagai cara altenatif untuk menyapa orang dengan cara yang sama, sebagai lawan kata dari bentuk lama "tuan", "mas" atau "bang". Nama itu diambil dari tokoh dalam epos Hindu Mahabharata, Karna. Dia kadang-kadang disebut di rekening luar negeri sebagai "Achmad Soekarno", atau variasinya. Nama depan fiktif mungkin telah ditambahkan oleh wartawan Barat yang bingung dengan seseorang yang hanya memiliki satu nama, atau oleh pendukung Kemerdekaan Indonesia untuk menarik dukungan dari negara-negara Muslim.

Dia adalah putra seorang guru sekolah dasar Jawa, seorang bangsawan bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, dan istrinya yang Hindu Bali dari Brahmana Varna bernama Ida Ayu Nyoman Rai dari Buleleng, Soekarno lahir di Surabaya di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), di mana ayahnya telah dikirim menyusul permohonan untuk dipindahkan ke Jawa. Dia awalnya bernama Kusno Sosrodihardjo. Mengikuti adat Jawa, namanya diganti setelah selamat dari penyakit masa kanak-kanak. Setelah lulus dari sekolah dasar asli pada tahun 1912, ia dikirim ke Sekolah Europeesche Lagere (sekolah dasar Belanda) di Mojokerto. Selanjutnya pada tahun 1916, Soekarno bersekolah di Hogere Burgerschool (sekolah menengah atas tipe Belanda) di Surabaya, di mana ia bertemu dengan Tjokroaminoto, Setelah lulus dari sekolah dasar asli pada tahun 1912, ia dikirim ke Sekolah Europeesche Lagere (sekolah dasar Belanda) di Mojokerto. Selanjutnya pada tahun 1916, Soekarno bersekolah di Hogere Burgerschool (sekolah menengah atas tipe Belanda) di Surabaya, di mana dia bertemu dengan Tjokroaminoto, seorang nasionalis dan pendiri Sarekat Islam. Pada 1920, Soekarno menikah dengan putri Tjokroaminoto, Siti Oetari. Pada tahun 1921, ia mulai belajar teknik sipil (dengan fokus pada arsitektur) di Technische Hoogeschool te Bandoeng (Institut Teknologi Bandoeng), di mana ia memperoleh gelar Ingenieur (disingkat "Ir.", Gelar insinyur tipe Belanda) di 1926.