1. Proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.

2. ● Suka berimajinasi, tapi tetap berpijak pada kenyataan

● Memiliki banyak energi, tapi bisa tetap fokus

● Lebih dari “cerdas”

● Suka bermain, tapi tetap disiplin

● Memiliki passion yang kuat, tapi tetap fleksibel

● Bisa ekstrovert ataupun introvert

3. ■ Untuk memenuhi keinginan serta keperluan masyarakat,

■ Untuk menyesuaikan selera masyarakat yang selalu berubah

■ Untuk menyesuaikan perkembangan teknologi dengan cara pemasarannya

■ Meningkatkan kualitas produk dalam berbagai kelemahan

■ Menambah ketertarikan pada suatu produk

4. - Berani mengambil resiko

- Mempunyai daya kreasi

- Mempunyai jiwa kepemimpinan

- Berorientasi pada masa depan

- Mempunyai kemauan yang keras

- Mempunyai analisis yang tepat

- Orientasi terpusat kepada tugas dan hasil

- Memiliki sifat percaya diri

- Disiplin

5. Social awareness atau kepekaan sosial adalah kemampuan untuk memahami lingkungan sosial termasuk kebiasaan dalam sistem nilai lingkingan kita, jadi selain kita memahami keadaan lingkungan sosial dimanapun kita berada. Selain itu kita harus mematuhi aturan yang ada di tempat lingkungan kita tinggal.

Di sinilah pentingnya melatih kepekaan sosial kita atau melatih kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Kepekaan sosial penting ditanamkan semenjak kecil pada anak, agar kelak ia menjadi manusia dewasa yang peka dengan lingkungan sekitarnya. Adapun yang bertanggung jawab untuk menumbuhkan kepekaan sosial pada anak adalah orangtua dan guru. Bukan hnya itu lingkungan juga turut memberikan andil. Sebab, tingkah laku seseorang juga ditentukan oleh pengaruh-pengaruh dari luar.

Ada beragam kepekaan sosial yang penting ditanamkam semenjak dini, yang pada intinya bertujuan mengembangkan sikap empati kepada orang lain. Di antaranya berbagi dengan orang lain, berani meminta maaf bila melakukan kesalahan, bersedia membantu orang yang membutuhkan.