CUT NYAK MEUTIA Cut Nyak Meutia was one of Indonesia's

Berikut ini adalah pertanyaan dari rionsibuea pada mata pelajaran B. inggris untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

CUT NYAK MEUTIA Cut Nyak Meutia was one of Indonesia's national heroines who fought bravely against the Dutch and who lost her life at the front in Aceh, North Sumatera. Her struggle is closely interwoven with the history of the Acehnese and their fight against the Dutch colonial government. Ever since the Dutch set foot in Aceh they had met with resistance and enmity from the entire population. Up to 1871 the authority of the Aceh Sultanate had been preserved and acknowledged by the outside world, including the west. But the Dutch had been waiting for an opportunity to crush that authority and to make Aceh part of the Dutch East Indies, like the test of the archipelago. Cut Nyak Meutia was daughter of Teuku Ben Daud, a promirent leader and fighter. It is no wonder (bat Cut Nyak Meutia followed in her father's footsteps, because from an early age site fought bravely along with the men on the guerrilla war front. Site was married to Teuku Syamsarif was sympathetic to the Dutch, and uninterested in the plight of the Acehnese. As a devout Muslim she could rot fight as a single woman because that would have been improper. Therefore she married Teuku Cut Muhammad, her first husband's younger brother, who was the opposite in character to his brother. Together with her second husband she crossed rivers, went down ravines, climbed mountains and crawled in the forests in guerrilla warfare against the Dutch. The couple led the revoit which exhausted the Dutch and the Acehnese alike. Exaspemted, the Dutch decided to put an end to this by resorting to trickery. One day Teuku Cut Muhammad was invited by the Dutch Military Commander to conte for peace talks'. Muhammad accepted the invitation with high hopes, but while he was talking to a Dutch officer he was arrested. The death penalty was passed, but Muhammad was offered the opportunity of freedom if he apologized to the Dutoh. Teuku Cut Muhammad refused so the date was set for the execution. The First paragraph tells us that .... * A.the Dutch had met loyal acceptance in Aceh B.the Dutch offered the opportunity of freedom C.the Dutch played a trick to the Acehnese D.the Dutch had a strong wish to occupy Aceh E.Aceh became part of the Dutch in the very beginning​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

The First paragraph tells us that the Dutch had a strong wish to occupy Aceh. However, the Dutch had to face resistance led by Cut Nyak Meutia.

Pembahasan:

CUT NYAK MEUTIA

Cut Nyak Meutia adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berjuang dengan gagah berani melawan Belanda dan yang kehilangan nyawanya di garis depan di Aceh. Perjuangannya terjalin erat dengan sejarah rakyat Aceh dan perjuangan mereka melawan pemerintah kolonial Belanda. Sejak Belanda menginjakkan kaki di Aceh, mereka menghadapi perlawanan dan permusuhan dari seluruh penduduk. Sampai dengan tahun 1871 kekuasaan Kesultanan Aceh telah dilestarikan dan diakui oleh dunia luar, termasuk dunia barat. Tapi Belanda telah menunggu kesempatan untuk menghancurkan otoritas itu dan menjadikan Aceh bagian dari Hindia Belanda, seperti ujian nusantara. Cut Nyak Meutia adalah putri dari Teuku Ben Daud, seorang pemimpin dan pejuang terkemuka. Tidak heran Cut Nyak Meutia mengikuti jejak ayahnya, karena sejak usia dini situs bertempur dengan gagah berani bersama para pria di garis depan perang gerilya. Situs menikah dengan Teuku Syamsarif bersimpati kepada Belanda, dan tidak tertarik pada penderitaan orang Aceh. Sebagai seorang muslim yang taat dia bisa membusuk berjuang sebagai wanita lajang karena itu tidak pantas. Oleh karena itu dia menikah dengan Teuku Cut Muhammad, adik laki-laki suami pertamanya, yang sifatnya berlawanan dengan saudara laki-lakinya. Bersama dengan saudara laki-lakinya yang kedua. suami dia menyeberangi sungai, menuruni jurang, mendaki gunung dan merangkak di hutan dalam perang gerilya melawan Belanda. Pasangan itu memimpin pemberontakan yang melelahkan orang Belanda dan orang Aceh. Dengan jengkel, Belanda memutuskan untuk mengakhiri ini dengan menempuh jalan untuk tipu muslihat. Suatu hari Teuku Cut Muhammad diundang oleh Komandan Militer Belanda untuk mengikuti pembicaraan damai'. Muhammad menerima undangan itu dengan harapan tinggi, tetapi ketika dia sedang berbicara dengan seorang Belanda petugas dia ditangkap. Hukuman mati dijatuhkan, tetapi Muhammad ditawari kesempatan kebebasan jika dia meminta maaf kepada Dutoh. Teuku Cut Muhammad menolak sehingga ditetapkan tanggal eksekusi.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut materi tentang perjuanga Cut Nyak Meutia yomemimo.com/tugas/13209042

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh equivocactor dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 31 Aug 22