Kasarnya sih lagu ini bercerita tentang seseorang yang datang untuk bertemu kekasihnya, berniat pamitan karena akan pergi jauh, with the plane. Yang menjadikan segalanya sulit adalah bahwa ia sebenarnya tak ingin berpisah, tapi harus, dan ia tak tahu kapan ia bisa kembali, atau bahkan apakah ia bisa kembali. Seharusnya segitu saja sudah cukup, tapi jika kita berspekulasi lebih jauh, dan ini kebenarannya masih tersirat, orang ini sepertinya akan pergi menjalankan tugas/misi yang wajib. Kita andaikan saja ia akan head off to the battlefield, dan tak tahu apakah ia akan (atau bisa) kembali. Yang menjadi rancu di sini adalah dalam versi yang saya dengar, penyanyinya cewek (Chantal Kreviazuk), jadi kemungkinannya untuk pergi berperang kecil (saya tidak berbicara masalah diskriminasi gender di sini, jangan salah. Saya yakin ada banyak wanita hebat di luar sana yang ikut berperang. Hanya saja kedengarannya Nn. Kreviazuk ini terlalu lembut untuk menghadapi kerasnya perang). Jadi marilah kita melihatnya saja dari sudut pandang film Armageddon, dimana lagu ini termasuk salah satu lagu pengiringnya, which make it entirelly fit perfectly. Lagu ini dinyanyikan seorang pria pada kekasihnya saat akan menjalankan misi berbahaya di luar angkasa, dengan jet (pesawat ulang-alik sih, sebenarnya), dan khawatir bisakah ia akan kembali. Lagu ini menjadikan filmnya romantis di tengah kekacauan, kepanikan dan ketakutan yang melanda. So heartwarming. Semoga membantu.