Text 1.

The Moon

The Earth has only one natural satellite, the Moon. Its main elements are rock and metal. There are no life forms on the Moon because it has no water or atmosphere. Most of the Moon's surface is either too cold or too hot for water to exist. The light we see emanating from it is actually the refection of the Sun's light. Although we think it's shines brightly. It reflects less than 20 percent of the sunlight.

Terjemahan:

Bulan

Bumi hanya memiliki satu satelit alami, Bulan. Elemen utamanya adalah batuan dan logam. Tidak ada bentuk kehidupan di Bulan karena tidak memiliki air atau atmosfer. Sebagian besar permukaan Bulan terlalu dingin atau terlalu panas untuk ada air. Cahaya yang kita lihat memancar darinya sebenarnya adalah refleksi dari cahaya matahari. Meskipun kami pikir itu bersinar terang. Ini memantulkan kurang dari 20 persen sinar matahari.

Text 2.

Lightning

Lightning is the sudden, violent flash of electricity between a cloud and the ground, or from cloud to cloud. A lightning flash, or bolt, can be several miles long. It is so hot, with an average temperature of 34.000 degree centigrade, that makes the air around it suddenly expands with a loud blast. This is the thunder we hear. Lightning occurs in hot, wet storms. Moist air is driven up to a great height. It forms a type of cloud called cumulo-nimbus.

When the cloud rises high enough the moisture freezes. And then the ice crystals and snowflakes are forms. These begin to fall, turning to rain on the way down. The rain meets more moist air rising, and it is the friction between them which produces electricity. When the cloud fully charged with this electricity, it discharges it as a lightning flash.

Terjemahan:

Petir

Petir adalah kilatan listrik yang tiba-tiba dan dahsyat antara awan dan tanah, atau dari awan ke awan. Kilatan petir, atau sambaran petir, bisa mencapai beberapa mil. Saking panasnya, dengan suhu rata-rata 34.000 derajat celcius, membuat udara di sekitarnya tiba-tiba mengembang dengan ledakan yang sangat keras. Inilah guntur yang kami dengar. Petir terjadi dalam badai basah yang panas. Udara lembab didorong ke ketinggian yang sangat tinggi. Ini membentuk jenis awan yang disebut cumulo-nimbus.

Saat awan naik cukup tinggi, uap air membeku. Dan kemudian kristal es dan kepingan salju terbentuk. Ini mulai turun, berubah menjadi hujan saat turun. Hujan bertemu lebih banyak udara lembab yang naik, dan gesekan di antara mereka itulah yang menghasilkan listrik. Ketika awan terisi penuh dengan listrik ini, ia melepaskannya sebagai kilatan petir.

*maaf jika salah

*semoga membantu dan bermanfaat

*jadikan jawaban terbaik, terimakasih:)

*follow me and give a star rating