Berikut ini adalah pertanyaan dari zulfikar2592 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Perbandingan fenotipe dalam persilangan dihibrida adalah 9:3:3:1 jumlahfenotipe yang kedua genotipenya bersifat diminan yaitu
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Karena pada persilangan dihibrida, dimana terdapat pasangan alel yang masing-masing memiliki sifat dominan sendiri. Baik homozigot maupun heterozigot (tertutupi). Perhatikan contoh persilangan dihibrida pada gambar, terlihat diperoleh : B_K_ nah, genotipe tersebut memiliki sifat dominan yakni B dan K dibuktikan bahwa gen tersebut ditulis dengan huruf kapital yang menunjukkan gen tersebut dominan. Dari gambar B_K_ memiliki 9 keturunan, berarti jumlah fenotipe yang kedua genotipenya bersifat dominan adalah A) 9
Pengertian Hukum Mendel
Hukum mendel merupakan hukum yang menjelaskan mengenai pola pewarisan sifat pada organisme yang dikemukakan oleh Gregor Johann Mendel. Dari percobaan yang dilakukan oleh Mendel, ia menemukan prinsip - prinsip dasar ilmu pewarisan sifat.
Dalam percobaan Mendel terdapat istilah genotipe dan fenotipe. Genotipe merupakan sifat tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen dalam individu. Dalam ilmu pewarisan sifat, genotipe disimbolkan dengan sebuah huruf yang biasanya merupakan huruf pertama yang menyatakan suatu sifat yang dominan. Biasanya, huruf simbol pada genotipe ditulis dengan huruf besar. Sedangkan genotipe sifat resesif ditulis dengan huruf kecil.
Sedangkan fenotipe merupakan sifat keturunan yang dapat diamati. Misalnya pendek - tinggi, cantik - tampan, warna mata, bentuk hidung, postur tubuh, dll. Atas penemuannya ini, Mendel dijuluki sebagai Bapak Genetika.
» Hukum I Mendel
Dalamnya percobaan mendel, ia melakukan persilangan Monihibdrida (satu sifat). Dari percobaan nya ini, mendel menyimpulkan bahwa pada pembentukan gamet, pasangan - pasangan gen se - alel saling berpisah. Pemisahan gen ini terjadi selama proses pembelahan berlangsung tepatnya pembelahan secara meiosis.
Dalam hal ini, setiap gamet hanya terdapat 1 set kromosom. Hukum I Mendel juga dikenal sebagai Hukum Segregasi gen atau Hukum Pemisahan Gen Se - alel. Mendel juga mengemukakan bahwa jika dominasi nampak sepenuhnya maka persilangan Monihibdrida antar individu bersifat heterozigot menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotipe = 3 : 1
Namun, dalam percobaan yang lainnya, sifat dominasi tidak muncul secara penuh karena adanya sifat intermediet. Fenotipe keturunan F1 - nya, merupakan sifat diantara kedua induknya (Parental). Dan apabila F1 disilangkan dengan sesamanya, maka perbandingan F2, - nya menjadi = 1 : 2 : 1. Contohnya persilangan pada bunga pukul empat (Mirabilis jalapa).
» Hukum II Mendel
Selain persilangan Monihibdrida (satu sifat), Mendel juga melakukan persilangan pada dihibrida (dua sifat). Pada percobaan nya ini, mendel menyimpulkan bahwa setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain. Hukum II Mendel dikenal sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan Bebas.
Pengertian Hukum Mendel
Hukum mendel merupakan hukum yang menjelaskan mengenai pola pewarisan sifat pada organisme yang dikemukakan oleh Gregor Johann Mendel. Dari percobaan yang dilakukan oleh Mendel, ia menemukan prinsip - prinsip dasar ilmu pewarisan sifat.
Dalam percobaan Mendel terdapat istilah genotipe dan fenotipe. Genotipe merupakan sifat tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen dalam individu. Dalam ilmu pewarisan sifat, genotipe disimbolkan dengan sebuah huruf yang biasanya merupakan huruf pertama yang menyatakan suatu sifat yang dominan. Biasanya, huruf simbol pada genotipe ditulis dengan huruf besar. Sedangkan genotipe sifat resesif ditulis dengan huruf kecil.
Sedangkan fenotipe merupakan sifat keturunan yang dapat diamati. Misalnya pendek - tinggi, cantik - tampan, warna mata, bentuk hidung, postur tubuh, dll. Atas penemuannya ini, Mendel dijuluki sebagai Bapak Genetika.
» Hukum I Mendel
Dalamnya percobaan mendel, ia melakukan persilangan Monihibdrida (satu sifat). Dari percobaan nya ini, mendel menyimpulkan bahwa pada pembentukan gamet, pasangan - pasangan gen se - alel saling berpisah. Pemisahan gen ini terjadi selama proses pembelahan berlangsung tepatnya pembelahan secara meiosis.
Dalam hal ini, setiap gamet hanya terdapat 1 set kromosom. Hukum I Mendel juga dikenal sebagai Hukum Segregasi gen atau Hukum Pemisahan Gen Se - alel. Mendel juga mengemukakan bahwa jika dominasi nampak sepenuhnya maka persilangan Monihibdrida antar individu bersifat heterozigot menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotipe = 3 : 1
Namun, dalam percobaan yang lainnya, sifat dominasi tidak muncul secara penuh karena adanya sifat intermediet. Fenotipe keturunan F1 - nya, merupakan sifat diantara kedua induknya (Parental). Dan apabila F1 disilangkan dengan sesamanya, maka perbandingan F2, - nya menjadi = 1 : 2 : 1. Contohnya persilangan pada bunga pukul empat (Mirabilis jalapa).
» Hukum II Mendel
Selain persilangan Monihibdrida (satu sifat), Mendel juga melakukan persilangan pada dihibrida (dua sifat). Pada percobaan nya ini, mendel menyimpulkan bahwa setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain. Hukum II Mendel dikenal sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan Bebas.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh priambadha54 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 03 Feb 22