Berikut ini adalah pertanyaan dari Nganan pada mata pelajaran B. inggris untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
4 out of 4 stars
Share This Review
The moment we awake to the realization that the mind, the source of thoughts, is what blinds us to the truth of what is, then we have taken the first step to break out of the self-imposed prison of thoughts. The world as we perceive it is shaped by what we think it is, and for everyone, it is different because we have different experiences and desires. However, there is only the "One Truth," which is beyond what we think is real. Drawing heavily from eastern philosophical thoughts, The Truth Is Beyond Belief! by Jerry Durr guides on how to be in the "NOW," experience pure love, and realize our potential as 'creators' of the world in which we want to live.
The world is perfect as it is. However, our thoughts have made it imperfect. Our anger and guilt intrude on our present, and our fears and worries create imperfect images of what is to come. In our familiarity with our seeming reality, we have lost sight of the beauty of existence. A quote from this book speaks to this fact: "Everything was "fine" until we started to "de-fine." Herein lies the problem and the solution, funnily. The "NOW" is ever-present, changing (because it is fluid) and yet not changing (because of its oneness); everything is nothing, and nothing is everything. The important thing is to connect to the source of creation, God, who is love.
The layout of this book is impressive in the way it says so much with so few words, like a summation of evergreen thoughts. This makes it an easy and impactful read. Its beauty is in its simple clarifying thoughts. For example, I find this particularly insightful: "Anger and guilt come from memories about the past. Fear and worry come from imaginings about the future. Peace and Perfection come from resting completely in The Present." Some of the postulations are self-evident, while some are subjective to the reader's belief. What the author is talking about is that sometimes we are not limited by what we believe but by what we stop believing.
The language of this book is simple and straight to the point. For people who are familiar with its concept already, the viewpoints are reinforcing. Readers can write or print out interesting or meaningful words as guiding tools in their daily pursuit of truth. Essentially, this book is well done; there are no errors. It passes its message clearly; its meaning is not lost in too much wordiness. There's nothing with which I can fault this book.
I will recommend this book to readers interested in eastern philosophical inclinations. It is not religious per se, but it touches on issues that can affect the reader's religious disposition. Essentially, readers need to be open-minded before diving into this book. For readers who are familiar with the concepts of infinity, energy force, and self, it will serve as a daily reminder. I will rate this book 4 out of 4 stars. It is one of the most straightforward books you will ever read, as so much is contained in a few words. It is also one of the most profound books you will ever encounter; it calls for thoughts in the right direction.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
dia Truth Is Beyond Belief!" oleh Jerry Durr.]
Sampul buku
4 dari 4 bintang
Bagikan Ulasan Ini
Saat kita terbangun dengan kesadaran bahwa pikiran, sumber pikiran, adalah apa yang membutakan kita terhadap kebenaran apa adanya, maka kita telah mengambil langkah pertama untuk keluar dari penjara pikiran yang dipaksakan sendiri. Dunia seperti yang kita rasakan dibentuk oleh apa yang kita pikirkan, dan bagi setiap orang, itu berbeda karena kita memiliki pengalaman dan keinginan yang berbeda. Namun, hanya ada "Satu Kebenaran", yang melampaui apa yang kita anggap nyata. Mengambil banyak dari pemikiran filosofis timur, Kebenaran Itu Melampaui Keyakinan! oleh Jerry Durr panduan tentang bagaimana berada di "SEKARANG," mengalami cinta murni, dan menyadari potensi kita sebagai 'pencipta' dunia di mana kita ingin hidup.
Dunia ini sempurna seperti apa adanya. Namun, pikiran kita telah membuatnya tidak sempurna. Kemarahan dan rasa bersalah kita mengganggu saat ini, dan ketakutan serta kekhawatiran kita menciptakan gambaran yang tidak sempurna tentang apa yang akan datang. Dalam keakraban kita dengan realitas kita yang tampak, kita telah kehilangan pandangan akan keindahan keberadaan. Kutipan dari buku ini berbicara tentang fakta ini: "Semuanya "baik-baik saja" sampai kita mulai "menentukan." Di sinilah letak masalah dan solusinya, lucunya. "SEKARANG" selalu ada, berubah (karena cair) namun tidak berubah (karena keesaannya); semuanya bukan apa-apa, dan tidak ada apa-apanya. Yang penting terhubung dengan sumber ciptaan, Tuhan, yang adalah cinta.
Tata letak buku ini sangat mengesankan karena begitu banyak bicara dengan sedikit kata, seperti ringkasan pemikiran yang selalu hijau. Ini membuatnya menjadi bacaan yang mudah dan berdampak. Keindahannya terletak pada pemikiran klarifikasinya yang sederhana. Sebagai contoh, saya menemukan ini sangat mendalam: "Kemarahan dan rasa bersalah datang dari ingatan tentang masa lalu. Ketakutan dan kekhawatiran datang dari imajinasi tentang masa depan. Kedamaian dan Kesempurnaan datang dari istirahat sepenuhnya di Masa Sekarang." Beberapa postulat sudah terbukti dengan sendirinya, sementara beberapa lainnya subjektif menurut keyakinan pembaca. Apa yang penulis bicarakan adalah bahwa terkadang kita tidak dibatasi oleh apa yang kita yakini tetapi oleh apa yang kita berhenti percayai.
Bahasa buku ini sederhana dan langsung pada intinya. Bagi orang yang sudah akrab dengan konsepnya, sudut pandangnya menguatkan. Pembaca dapat menulis atau mencetak kata-kata yang menarik atau bermakna sebagai alat pemandu dalam pencarian kebenaran sehari-hari. Pada dasarnya, buku ini dibuat dengan baik; tidak ada kesalahan. Ia menyampaikan pesannya dengan jelas; artinya tidak hilang dalam terlalu banyak kata-kata. Tidak ada yang bisa saya salahkan dari buku ini.
Saya akan merekomendasikan buku ini kepada pembaca yang tertarik dengan kecenderungan filosofis timur. Ini bukan agama semata, tetapi menyentuh isu-isu yang dapat mempengaruhi disposisi keagamaan pembaca. Intinya, pembaca harus berpikiran terbuka sebelum menyelami buku ini. Bagi pembaca yang akrab dengan konsep tak terhingga, kekuatan energi, dan diri, ini akan menjadi pengingat harian. Saya akan menilai buku ini 4 dari 4 bintang. Ini adalah salah satu buku paling lugas yang pernah Anda baca, karena begitu banyak yang terkandung dalam beberapa kata. Ini juga salah satu buku paling mendalam yang pernah Anda temui; itu membutuhkan pemikiran ke arah yang benar.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh lestarilestari8099 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 11 Nov 21