apa yang di maksud dengan busana karnaval dari bahan bekas

Berikut ini adalah pertanyaan dari muhmmad43 pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Apa yang di maksud dengan busana karnaval dari bahan bekas

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Penyelenggaraan karnaval pakaian barang daur ulang atau Recycle Fashion Carnival (RFC) 2018 di Bantul, Minggu (18/3/2018) menjadi ajang adu kreativitas bagi siswa/siswi mulai tingkat SD hingga SMA, serta para guru dan orang tua masing-masing peserta. Sebab, dalam kegiatan yang menurut rencana akan digelar rutin setiap tahun itu, para peserta baik perorangan maupun kelompok/tim, berlomba menunjukkan karya kreatif mereka yang terbuat dari barang bekas atau barang daur ulang (recycle).

Karnaval Pakaian dari Barang Bekas Ajang Kreativitas di Bantul

Sumarni dari Pundong mengenakan pakaian burung merak yang terbuat dari 3 karung botol bekas air mineral dalam karnaval pakaian barang daur ulang di Lapangan Trirenggo, Kabupaten Bantul, Minggu (18/3/2018). Foto : Philipus Jehamun/kumparan.com/tugujogja

Sumarni dari Pundong, misalnya, membuat burung merak dari 3 karung botol bekas air mineral. Botol bekas diiris-iris/dibelah lalu dijahit sedemikian rupa sehingga membentuk pakaian menyerupai burung merak dengan sayap yang lebar, ekor yang panjang, dan bulu yang tebal.

"Pakaian yang menyerupai burung merak ini dikerjakan dalam waktu 3 hari oleh 6 orang, menghabiskan 3 karung botol bekas air mineral," kata Marni kepada kumparan.com/tugujogja di sela-sela karnaval pakaian barang daur ulang atau Recycle Fashion Carnival (RFC) 2018 di Lapangan Trirenggo, Bantul, Minggu (18/3/2018).

Hampir sama dengan Marni, siswi SMPN 3 Bantul Siti Rahmawati pun mengenakan pakaian yang terbuat dari plastik kresek yang menyerupai burung merak, sementara mahkota terbuat dari sedotan plastik yang dicat warna-warni

Tugu Jogja

Beranda

Food & Travel

FOOD & TRAVEL

Karnaval Pakaian dari Barang Bekas Ajang Kreativitas di Bantul

Konten Media Partner

Tugu Jogja

19 Maret 2018 20:50

ADVERTISEMENT

Penyelenggaraan karnaval pakaian barang daur ulang atau Recycle Fashion Carnival (RFC) 2018 di Bantul, Minggu (18/3/2018) menjadi ajang adu kreativitas bagi siswa/siswi mulai tingkat SD hingga SMA, serta para guru dan orang tua masing-masing peserta. Sebab, dalam kegiatan yang menurut rencana akan digelar rutin setiap tahun itu, para peserta baik perorangan maupun kelompok/tim, berlomba menunjukkan karya kreatif mereka yang terbuat dari barang bekas atau barang daur ulang (recycle).

Karnaval Pakaian dari Barang Bekas Ajang Kreativitas di Bantul

Sumarni dari Pundong mengenakan pakaian burung merak yang terbuat dari 3 karung botol bekas air mineral dalam karnaval pakaian barang daur ulang di Lapangan Trirenggo, Kabupaten Bantul, Minggu (18/3/2018). Foto : Philipus Jehamun/kumparan.com/tugujogja

ADVERTISEMENT

Sumarni dari Pundong, misalnya, membuat burung merak dari 3 karung botol bekas air mineral. Botol bekas diiris-iris/dibelah lalu dijahit sedemikian rupa sehingga membentuk pakaian menyerupai burung merak dengan sayap yang lebar, ekor yang panjang, dan bulu yang tebal.

"Pakaian yang menyerupai burung merak ini dikerjakan dalam waktu 3 hari oleh 6 orang, menghabiskan 3 karung botol bekas air mineral," kata Marni kepada kumparan.com/tugujogja di sela-sela karnaval pakaian barang daur ulang atau Recycle Fashion Carnival (RFC) 2018 di Lapangan Trirenggo, Bantul, Minggu (18/3/2018).

Hampir sama dengan Marni, siswi SMPN 3 Bantul Siti Rahmawati pun mengenakan pakaian yang terbuat dari plastik kresek yang menyerupai burung merak, sementara mahkota terbuat dari sedotan plastik yang dicat warna-warni.

ADVERTISEMENT

"Semua ini dibuat oleh siswa/siswi sendiri sebagai buah kreativitas yang dilatih melalui pelajaran prakarya di bawah bimbingan Bu Guru Siti Isnaini," kata Siti Rahmawati.

Menurut Siti Rahmawati, pakaian menyerupai merak yang terbuat dari plastik kresek itu dikerjakan dalam waktu dua hari. Plastik kresek dipotong-potong sesuai pola, lalu dijahit tangan atau tidak menggunakan mesin jahit.

"Karena sudah pernah mendapat pelajaran prakarya maka pembuatan pakaian yang terbuat dari barang daur ulang ini tidak terlalu sulit," kata Siti Rahmawati yang juga ikut membuat bunga hias yang indah dan menawan dari sedowarna-wa

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Najmanurulmila dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 08 Nov 22