Jawaban:

Setelah datangnya bukti yang nyata, sikap ahli kitab dan orang musyrik tergantung dari individu masing-masing. Ada yang menerima bukti tersebut dan memeluk Islam, ada juga yang tetap tidak meyakini dan tetap pada keyakinan mereka sebelumnya. Dalam Al-Qur'an, dijelaskan bahwa ada beberapa orang yang tidak mau menerima bukti yang nyata karena mereka tidak ingin meninggalkan keyakinan dan gaya hidup yang sudah dijalani selama ini, atau karena mereka merasa tidak ingin mengakui kebenaran dari agama lain. Namun, pada akhirnya, hanya Allah yang mengetahui keyakinan seseorang dan menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau neraka.