Jawaban:

(jawaban ini ditulis menurut opini pribadi)

Penjelasan:

pada masa penjajahan belanda:

Pada awal abad ke 20, belanda menerapkan sistem politik etis di hindia belanda. Politik Etis berawal dari kritikan Conraad Theodore Van Daventer dalam majalah de gids yang berjudul Een Eeresschuld atau Debt Of Honour yang dia tulis pada 1899. dalam kritikan tersebut dia menyebut bahwa warga pribumi/penduduk hindia belanda harus diberi balas budi karna warga pribumi sudah mengisi kas kerajaan belanda dari keuntungan tanam paksa dan politik liberal. karna dorongan dari kritik tersebut, belanda pun menerapkan politik etis pada 1901. Pokok-Pokok kebijakan politik etis sebagai berikut:

1. Irigasi (pembangunan sarana pengairan disekitaran sawah-sawah penduduk)
2. Pendidikan (penyelenggaraan pendidikan bagi seluruh warga pribumi guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia)
3. Migrasi (perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke tempat yang jarang penduduk)

tapi yang namanya penjajah pasti tetap saja ada kerugian yang didapatkan oleh masyarakat pribumi. sistem irigasi hanya dilakukan pada sawah sawah belanda yang subur, pendidikan hanya dibuka untuk anak-anak pegawai negri dan golongan mampu, sistem migrasi hanya mengirimkan orang-orang jawa ke luar jawa guna menjadi buruh dengan upah murah.

Pada masa sekarang:

pada masa sekarang migrasi sudah menjadi hal yang umum, transmigrasi memiliki tujuan dan bentuk yang berbeda, seperti contoh: transmigrasi yang dilakukan oleh pemerintah biasanya dengan tujuan perpindahan penduduk dengan profesi tertentu, ada juga urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan untuk menetap, pendidikan, ekonomi, dll, ada juga migrasi-migrasi lain dengan tujuan yang berbeda.

Secara singkat:

transmigrasi pada masa penjajahan belanda dipengaruhi oleh politik etis.

transmigrasi pada masa sekarang dipengaruhi kebutuhan individual atau karna perpindahan penduduk oleh pemerintah.