1. Apa yang melatarbelakangi sengketa pulau Sipadan dan pulau Ligitan

Berikut ini adalah pertanyaan dari aurelolivia685ouddq0 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Apa yang melatarbelakangi sengketa pulau Sipadan dan pulau Ligitan antara negara Indonesia dan Malaysia?2. Langkah-langkah kongkrit apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia?
3. Mengapa Indonesia kalah dalam sengketa tersebut?
4. Bagaimana menjaga kedaulatan NKRI, agar tidak terulang kembali seperti kasus tersebut?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1.Sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan disebabkan karena adanya ketidakjelasan garis perbatasan yang dibuat oleh Belanda dan Inggris yang merupakan negara pendahulu dari Indonesia dan Malaysia di perairan timur Pulau Borneo, sehingga pada saat Indonesia dan Malaysia berunding untuk menentukan garis perbatasan kedua negara

2. Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, pembangunan infrastruktur pelabuhan menjadi mutlak dilakukan, untuk mendukung konektivitas maritim sekaligus menjadi tulang punggung aktifitas perekonomian bagi masyarakat di seluruh pelosok nusantara.

Untuk itu diperlukan kebijakan integrasi, serta pengembangan kawasan dan infrastruktur, yang diharapkan dapat menurunkan biaya logistik nasional, memperbaiki konektivitas, dan menyeimbangkan arus perdagangan antara Indonesia Barat dan Timur.

3.Kesultanan Lingga atau yang lebih dikenal sebagai Kesultanan Riau-Lingga adalah salah satu negara yang berada di bawah perlindungan Belanda. Kesultanan ini dibentuk dan dibubarkan oleh Belanda sendiri; dileburkan menjadi bagian dari Hindia Belanda sepenuhnya pada 1911.[2] Mengingat Republik Indonesia berkedudukan sebagai negara penerus Hindia Belanda, bekas wilayah Kesultanan Lingga pun turut serta menjadi bagian dari Indonesia.

Kesultanan Lingga mulanya merupakan bagian dari Kesultanan Johor. Hanya saja, Johor berakhir terjepit antara persaingan Britania dan Belanda di Nusantara dalam Perjanjian Inggris-Belanda 1824. Dalam perjanjian ini, Kesultanan Johor dipecah menjadi lima satuan baru: Pahang dan Johor modern yang masih bertahan hingga kini sebagai negara bagian Malaysia dan Singapura di bawah pengaruh Britania serta Lingga dan Indragiri di bawah pengaruh Belanda. [3] Dalam perjanjian yang samalah Bengkulu diserahkan ke tangan Belanda dan secara tidak langsung berakhir di tangan Indonesia.[4]

4.Ketika massa rakyat bergabung untuk mencapai tujuan bersama sebagai sebuah bangsa, karena ikatan utama mereka yang tumbuh atas kesadaran berbangsa satu, berbahasa satu, dan bertanah air yang satu Indonesia, maka sesungguhnya bela Negara telah menjadi keniscayaan.

Sejalan dengan perkembangan tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang memang memerlukan investasi mental demikian, sesungguhnya di lingkungan dunia internasionalpun, suatu negara dalam mempertahankan eksistensi atau kelangsungan hidupnya memerlukan suatu perjuangan seluruh anak bangsa untuk mencapai atau mempertahankan kelestarian teritorialitas atau kedaulatan teritorialnya, baik melalui pembangunan internal, dengan menciptakan rasa persatuan dan kesatuan, atau menciptakan generasi baru yang lebih unggul kualitasnya daripada generasi sebelumnya, ataupun melalui perjuangan eksternal, antara lain untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan territorial negara dari negara-negara, atau bangsa-bangsa lain di dunia,yang sangat diperlukan sebagai landasan dalam perumusan ketentuan bagi tata hubungan dan kerjasama antar masyarakat bangsa-bangsa.[1]

Penjelasan:

MAAF KALO SALAH

SEMOGA MEMBANTU

KASIH BINTANG 5 YA KALO BENER JAWAB NYA

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ADUGG dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 17 Jan 22