Berikut ini adalah pertanyaan dari NitaMaulidya1186 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Keledai dan Petani
Kisah ini dimulai dari suatu desa yang ada di pegunungan dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Di desa tersebut ada seorang petani yang dermawan namun hidupnya hanya sebatang kara.
Bahkan meskipun ia sebatang kara, ia selalu membagikan hasil dari menjual sayurannya kepada tetangganya dan juga selalu mengasihi orang yang tidak mampu meskipun hidupnya juga tidak banyak memiliki harta. Setiap kali ia menjual sayuran, maka hasilnya akan ia gunakan untuk bersedekah baik itu dengan memberi uang atau pakaian.
Ia memiliki seekor keledai yang digunakan untuk mengangkut sayuran hasil bertaninya ke pasar di kota terdekat. Petan tersebut sangat menyayangi keledai kepunyaannya, makanan dan juga tempat tinggal sang keledai juga sangat dicukupi.
Karena memang hanya sang keledailah yang menjadi teman hidup sekaligus keluarga bagi sang petani. Tetapi sayangnya sang keledai malah merasa tidak puas dengan apa yang didapatkannya dari perlakukan sang petani.
Setiap sang petani menggunakannya untuk mengangkut sayuran ke pasar ia selalu menggerutu dan tidak suka karena merasa dirinya terbebani.
Bahkan pada suatu hari ketika akan menjual sayuran ke pasar ia bertanya pada tuannya mengapa sang tuan tidak membeli gerobak saja, padahal uang hasil penjualan sayur si tuan cukup untuk membeli gerobak. Dan juga mengapa uang tersebut malah diberikan kepada orang lain oleh sang tuan.
Namun sang petani tidak menjawab dan melanjutkan pekerjaannya menaikkan sayur ke dalam kantong kain yang ada pada tubuh sang keledai. Sang petani melanjutkan saja pekerjaannya dan menuntun sang keledai untuk mengangkut sayur ke pasar.
Hingga petani dan keledai sampai ke sebuah sungai dimana memang alirannya deras, dan petani pun berhenti dan beristirahat sejenak. Disaat itu sang keledai malah mendapatkan ide yang konyol yaitu pada saat melewati sungai ia akan berpura-pura jatuh ke sungai dan membuat sayur yang diangkutnya jatuh ke sungai dan terbawa air.
Dan pada keesokan harinya pun ketika melewati sungai itu sang keledai benar-benar berpura-pura jatuh sehingga sayur yang diangkutnya ikut terbawa arus sungai. Namun tidak semua masih ada yang tersisa sebab sang petani langsung meminta tolong kepada masyarakat sekitar untuk mengangkat sang keledai.
Namun setelah itu sang keledai berpura-pura minta maaf dengan alasan ia jatuh karena bebannya kurang seimbang. Kemudian sang petani pun berkata bahwa ia besok akan membawa sayur yang lebih banyak supaya beban sang keledai bisa seimbang.
Namun meskipun begitu sang keledai tetap saja terjatuh, hingga sang petani merasa sang keledai memang sengaja untuk menjatuhkan diri. Karena memang kejadian yang sama sudah berulang kali terjadi. Akhirnya sang petani pun memiliki ide untuk memberi pelajaran sang keledai.
Esoknya sang petani bukan membawa sayur melainkan membawa kapas yang memang menyerap air yang ia taruh dalam karung. Namun pada saat sang keledai menjatuhkan diri ia merasa kenapa bebannya semakin berat bukannya ringan karena sayur terbawa air.
Lantas ia pun bertanya kepada sang petani, dan sang petani yang ia bawa bukannya sayuran tetapi kapas.Ia berkata pada sang keledai kalau memang ia sudah tahu sang keledai sengaja menjatuhkan diri ke sungai supaya sayurnya terbawa air dan bebannya berkurang namun hal itu membuat petani semakin rugi.
Dan sekarang ia membawa kapas yang menyerap air sehingga membuat bebannya semakin berat. Mendengar itu sang keledai pun merasa malu dan juga merasa ia sangat tidak tahu terima kasih.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh naylayunita0906 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 02 Feb 22