Nia dan Peri Kecil

Nia, seorang gadis manis sedang bermain petak umpet bersama teman-temannya. Ia memilih untuk bersembunyi di dalam hutan dekat desanya karena berpikir tak akan ada yang berani mencarinya di sana dan ia akan menjadi pemenang dalam permainan tersebut.

Awalnya Nia menikmati berjalan-jalan di dalam hutan itu namun lama-kelamaan, Nia merasa gelisah dan akhirnya memutuskan untuk pulang. Akan tetapi, Nia tidak dapat menemukan jalan keluar dari sana. Nia tersesat.

Menyadari hal tersebut, Nia menangis sembari meringkuk sendirian. Ia sangat takut dan menyesal karena masuk ke dalam hutan itu. Nia ingin pulang dan kembali bermain dengan teman-temannya.

Tiba-tiba, Nia mendengar suara asing memanggil dirinya. “Hei, apa yang kau lakukan di sini?” Tanya suara itu. Nia mendongak dan mendapati seorang peri kecil yang bersinar layaknya kunang-kunang.

“Aku hanya ingin bersembunyi agar memenangkan permainan petak umpet dengan temanku namun malah tersesat di hutan ini,” jawab Nia dengan mata berkaca-kaca.

“Ah ... ” Sang peri mengagguk-angguk pelan tanda mengerti. “Biarkan aku membantumu, gadis kecil,” ucap sang peri. “Bagaimana caranya?“ tanya Nia.

Peri itu tersenyum dan menggerakkan jemarinya, Nia melihat beberapa serbuk emas yang keluar dari jemari peri itu. “Tutup matamu dan bayangkan tempat yang ingin kau tuju, gadis kecil,” perintah sang peri. Nia pun segera menutup matanya dan membayangkan lapangan tempat bermain bersama teman-temannya.

“Ketemu, Nia jaga!”

Nia membuka matanya dan di hadapannya ada Andre, temannya yang harus mencari dirinya tadi. “Ayo, Nia jaga!” ucap Andre.

Nia menatap sekitar, ia berada di lapangan bermain, bukan lagi di hutan. Dalam hati, ia berterimakasih pada sang peri karena telah membantunya kembali ke sana.