Berikut ini adalah pertanyaan dari wibuhdadakan pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan di luar istana terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, “Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya.”Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. Ia memerintahkan untuk menjelajahi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.
Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja. Ia berkata pada Maharaja, “Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat hanya beberapa kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sebenarnya yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi kaki Paduka saja.” Konon sejak itulah menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut “ Sandal “.
Ada pelajaran berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, dan diri kita sendiri,bukan dengan jalan mengubah dunia itu atau bahkan malah merugikan yang telah terjadi dalam kehidupannya. Karena kita sering keliru dalam dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang-kadang suatu bentuk pribadi. Dunia, kita artikan sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yang terlibat di sana, sering kali dalam pandangan kita, dunia, adalah bayangan diri kita sendiri. Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permanen agar kita tidak pernah merasakan sakit, atau melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan itu?
Dari Cerita Tersebut Sebutkan Tokoh Dan Wataknya
Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja. Ia berkata pada Maharaja, “Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat hanya beberapa kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sebenarnya yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi kaki Paduka saja.” Konon sejak itulah menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut “ Sandal “.
Ada pelajaran berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, dan diri kita sendiri,bukan dengan jalan mengubah dunia itu atau bahkan malah merugikan yang telah terjadi dalam kehidupannya. Karena kita sering keliru dalam dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang-kadang suatu bentuk pribadi. Dunia, kita artikan sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yang terlibat di sana, sering kali dalam pandangan kita, dunia, adalah bayangan diri kita sendiri. Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permanen agar kita tidak pernah merasakan sakit, atau melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan itu?
Dari Cerita Tersebut Sebutkan Tokoh Dan Wataknya
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Maharaja,sombong&membantu membuat jalannya yang rusak
Penjelasan:
anyong
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh roliyahs70 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 02 Jun 22