bvuat lah ceramah singkat tentang memperbaiki diri di bulan ramadhan

Berikut ini adalah pertanyaan dari Linaktys3898 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Bvuat lah ceramah singkat tentang memperbaiki diri di bulan ramadhan

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Mari gunakan akal sehat dan hati nurani kita bagaimana baiknya Allah kepada kita. Sedikit saja matahari itu didekatkan Allah ke bumi kata Harun Yahya, niscaya panas terik matahari mengakhiri kehidupan bumi. Demikian juga, jika matahari dijauhkan dari bumi, maka bumi akan beku, dan kehidupan manusiapun akan berakhir. Rabbanâ mâ khalaqta hadzâ bâtilan (Ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan ini dengan sia-sia). Kenapa nikmat Allah pasti tidak bisa dihitung, secara teoritis karena nikmat tidak memiliki hadd al-kamâl (batas kesempurnaan). Nikmat hanya memiliki hadd al-tamâm (batas kecukupan), dimana nikmat Allah tidak pernah berhenti mengalir. Nikmat dalam konsepnya dan kenyataannya selalu bertambah untuk mencukupi kebutuhan manusia. Yang selalu bertambah tidak bisa dihitung. Kebaikan orang lain terhadap kita harus selalu diingat. Menurut penuturan Andi F. Noya, ia sangat mengenang gurunya yang pernah memotivasinya bahwa ia suatu saat akan menjadi orang berhasil. Ketika ia sudah menjadi orang yang berhasil, ia mencoba mencari tahu gurunya, sampai suatu saat ia bisa berkomunikasi lewat telepon.

Jika batin kita sensitif dalam memandang positif kebaikan orang lain kepada kita, niscaya kita menjadi `abdan syakura (hamba yang pandai bersykur). Marilah kita ajak akal dan hati kita mengingat semua kebaikan-kebaikan Allah dan kebaikan orang lain, niscaya kita tergugah untuk berbuat baik dan jika ada kesempatan berbuat baik, niscaya kita mengejar kebaikan itu, karena kebaikan yang ikhlas pasti dibalas dengan kebaikan juga. Faman ya`mal mitsqâla dzarrarin khairan yarâhu. Sebaliknya, ada dua hal yang selalu harus dilupakan, pertama kebaikan kita terhadap orang lain. Untuk meningkatkan kualitas kebaikan itu, mari kita mencoba melupakan semua kebaikan kebaikan yang pernah kita lakukan, jika itu tidak bermanfaat untuk diingat dan apalagi merusak nilai kebaikanitu sendiri. Jika kita mengingatnya, mari kita ucapkan a’udzubillâhi min al-syaithâni al rajîm.

Saat Malaikat Ridwan mengingatkan kebaikannya berdasarkan jenis kebaikan, tempat, hari, bulan, tahun, jam, dan minit kebaikan itu dilakukan, orang tersebut tetap mengatakan, “saya tidak ingat”. Malaikat Ridwan, mengumumkan, bahwa ialah yang berhak dimasukkan ke surga, karena ia telah ikhlas berbuat baik, indikatornya, ia telah melupakan kebaikannya. Ketika Andi F. Noya menelepon guru yang ia kenang, Andi menceritakan identiasnya, tetapi guru tidak ingat, ia hanya mengatakan, “sepertinya saya kenal”. Sungguh berkualitas kebaikan itu, jika kita melupakannya dan tidak mengingat-ingatnya. Itu adalah langkah untuk ikhlas. Kedua, melupakan derita termasuk keburukan orang lain terhadap kita.

Penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan, kesedihan yang kita terima terjadi atas niat baik Tuhan kata Mu’tazilah. Semua itu tidak akan merobah status Allah yang Pengasih dan Penyanyang. Kalimat Subhanallah kata Cak-Nur sebagai simbol bahwa kita tidak boleh buruk sangka atas ketentuan Allah. Orang-orang yang pernah membuat luka hati kita, menzhalimi kita, menyengsarakan kita, pasti dibalas oleh Allah keburukannya, sementara kita pasti beruntung jika diterima dengan ikhlas karena do’a do’a kita akan mudah dikabulkan oleh Allah. Sementara itu, membenci pada dasarnya adalah penyakit batin.

Boleh kita membenci keburukan, tetapi tidak usah membenci orangnya. Lupakanlah keburukan-keburukan orang lain terhadap kita, karena mengingatnya bisa melahirkan dendam dan dendam itu merupakan keburukan. Tidak membenci orang yang berbuat buruk terhadap kita adalah merupakan amalan yang baik, tetapi menyenangi orang yang berbuat buruk sama kita jauh lebih baik. Membenci orang yang membeci kita adalah hukum syariat, tetapi tidak membenci orang yang membenci kita dan bahkan menyenanginya dalah hukum tasauf.

Penjelasan:

Maybe, maaf kalau salah

Kalau benar jadikan jawaban tercerdas, terimakasih

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh naylaputri4713 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 24 Jul 22