cerpen kearifan lokal sidoarjo lengkap 4 paragraf ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari anjaayyyplaple12 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Cerpen kearifan lokal sidoarjo lengkap 4 paragraf ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Lumpur lapindo? Iyaa itu yang biasa dikatakan setiap aku bertemu dengan orang – orang yang tidak tinggal di Sidoarjo, banyak bilang bahwa kota Sidoarjo tak seindah kota Jakarta dengan Monas, kota Surabaya dengan wisata wisata indah, aah apasih hebatnya Sidoarjo? Hmmm itu yang sering aku dengar. Tapi menurutku itu kota kelahiranku yang biasanya disebut Kota Delta, karena berada di antara dua sungai besar pecahan Kali Brantas, yaitu Kali Mas dan Kali Porong, kota yang menjadi memori kehidupanku, tak kalah juga logo kabupaten menunjukkan bahwa Udang dan Bandeng adalah lambang perikanan, jangan tanyakan mengapa bisa seperti itu? Itu adalah lambang selamat datang di kota ku,tak heran juga batik Sidoarjo menjadi batik terbaik di Jawa Timur, wisata lumpu lapindo, kampung batik Jetis, Museum Mpu Tantular, Candi Pari dan masih banyak lagi wisata di Sidoarjo. Hmm aku jadi teringat saat ibu bercerita kepadaku saat aku beranjak tidur,bahwa disini adalah kota yang damai, indah banyak pertanian, dan setiap pagi di sawah selalu terdengar suara kicau burung merdu, mayoritas penduduknya rukun, masih tradisional, saling tolong menolong, dan jarang nampak pemuda – pemudi yang nakal atau rusak moral dan perilakunya. Tetapi meskipun aku tinggal di desa aku suka karena tetanggaku ramah dan masih ada rasa sosialitas antar sesama. “hmmm aku bingung dengan ini yang salah siapa ya, aku jadi tersindir dengan tulisan banner itu? Hehehe aku saja masih suka buang sampah sembarangan.” Gumamku sambil tertawa kecil. Tetapi tidak semua orang begitu, bahkan ada deh sekarang limbah plastik dijadikan karya.“Iya, lanjutkan bakatmu, jangan malu dengan seni musik ini, karna ini bisa membuat kamu maju, walaupun sekarang banyak menganggap musik tradisional adalah musik yang kampungan, bahkan sudah dilupakan, yang ada sekarang banyak mereka melakukan hal – hal yang merugikan mereka!” Begitu yang dikatakan bapak itu.

Suasana disini semakin dingin, aku semakin betah duduk disini

“Naaak, ayo pulang!”  suara ayahku sambil memegang tangaanku mengajakku pulang.

“Iyaa yaah,” aku pulang dengan sejuta senyum yang ingin aku perlihatkan kepada ibuku disaat aku sampai di rumah, tetapi pada waktu di jalan sepintas aku melihat ibu dan anak sedang tidur di gerobak mungkin gerobak untuk mencari barang bekas, ya Allah sungguh malangnya nasib ibu dan anak itu, semoga bapak bupati H. Saiful Ilah, melihat potret kehidupan warga yang bermukim di wilayah Sidoarjo,termasuk warga pendatang yang telah memilih Sidoarjo tempat tinggalnya di masa depan, sehingga mereka mempercayai bahwa Sidoarjo bisa mengubah kehidupannya, tetapi apa percuma saja, jika mereka tidak diberikan lapangan pekerjaan untuk bisa mengubah hidupnya.

“Kupang Lontooong.. Kupaang Lontooong.. “

Sekilas suara itu memudarkan lamunanku, aaah, itu makanan khas Sidoarjo yang menjadi makanan kesukaanku, ditambah petis jadi makin yummii, ayah membelikanku makanan itu, sampai rumah aku menceritakan kegiatan hari ini kepada ibuku,

“Hebat anakku.” Ujar Ibu.

lalu aku lelah, aku di kamar tidur senyum senyum kupejamkan mataku, aku berfikir indahnya kota ku, aku lebih mengerti arti hidup dalam kesederhanaan, yang kujadikan motivasi untuk kedepan.

Maaf kalo Tidak lengkap :)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh syifaannisabn dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 08 Jul 22