Berikut ini adalah pertanyaan dari aisyahasyilah403 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
"KESETIAAN SEEKOR HARIMAU"
Pada jaman dahulu, di Tasikmalaya ada sepasang suami istri. Kehidupan mereka cukup tentram dan bahagia. Pada suatu hari mereka menemukan seekor harimau kecil yang ditinggal mati oleh induknya. Harimau itu dipelihara oleh mereka, dididik & diperlakukan seperti anggota keluarga sendiri. Ternyata hewan itu tahu diri, ia menjadi penurut kepada sepasang suami istri itu. Harimau itu tumbuh menjadi besar, cerdas, & tangkas. Ia dipanggil si Loreng.
Demikian erat hubungan si Loreng dengan suami istri itu, sehingga ia dapat mengerti kata-kata yang di ucapkan suami istri itu. Kalau ia disuruh pasti menurut & mengerjakan perintah dengan baik.
Suami istri yang bekerja sebagai petani itu semakin berbahagia ketika lahir anak mereka, seorang bayi laki-laki yang sehat & menyenangkan. Inilah saat bahagia yang mereka tunggu-tunggu. Apabila mereka pergi ke sawah, bayinya ditinggal di rumah. Si Loreng ditugaskan untuk menjaga keselamatan bayinya. Hal ini berlangsung beberapa bulan.
Sepasang suami istri itu semakin sayang kepada si Loreng, karena hewan itu ternyata dapat dipercaya menjaga keselamatan anak mereka.
Pada suatu siang hari yang terik, istri petani pergi ke sawah untuk mengirim makanan. Melihat kedatangan istrinya, si suami segera menghentikan pekerjaannya. Ia segera menghampiri istrinya di dangau. Di sana si suami melahap makanan yang dihidangkan istrinya.
Baru saja selesai makan & minum, tiba-tiba mereka mendengar suara gerengan si Loreng. Si Loreng nampak lari pontang panting melewati pematang sawah terus menuju ke danau.
Si Loreng mengibaskan ekornya berkali-kali dengan lembut sembari menggosok-gosokan badannya kepada suami istri itu.
"Kakang, mengapa tingkah si Loreng tidak seperti biasanya?" tanya sang istri.
"Iya istriku,aneh sekali! Ada apa gerangan?" sahut sang suami.
"Kakang! Lihat....!" teriak sang istri. "Mulut si Loreng penuh dengan darah!"
Sang suami tersentak kaget, mulut si Loreng memang berlumuran darah segar.
"Loreng....?!" kata sang suami. "Jangan-jangan kau telah menerkam anakku. Kau telah membunuh anakku!"
Si Loreng mengeleng-gelengkan kepalanya, sehingga darah di mulutnya berhamburan. Si suami seketika meluap amarahnya. Ia segera mencabut goloknya & memenggal kepala si Loreng. Si Loreng yang tak menduga diserang tak sempat mengelak. Harimau itu mengerang kesakitan, ia tidak melawan, hanya sepasang matanya memandang ke arah sepasang suami istri itu dengan penuh rasa penasaran. Karena hewan itu belum mati, si suami segera mengayunkan goloknya dengan penuh kemarahan hingga tiga kali, putuslah leher si Loreng dari badannya. Binatang itu tewas dengan cara mengenaskan.
"Kakang! Cepat kita pulang!"
Mereka segera berlari ke rumahnya.
Sampai di dalam rumah, mereka mendapati anaknya masih berada di dalam ayunan. Bayi itu nampak tertidur nyenyak. Dirabanya tubuh anaknya itt, diguncang-guncang tubuhnya. Si bayi pun terbangun & tersenyum melihat kedatangan orang tuanya.
Kedua suami istri itu bersyukur karena bayinya selamat & masih hidup. Setelah puas memandangi anaknya & mengetahui anaknya selamat, mereka merasa lega. Kini mereka celingukan mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, perhatian mereka terpusat pada tempat bagian bawah ayunan anaknya. Mereka mendapati bangkai seekor ular yang sangat besar berlumuran darah tergeletak di bawah ayunan. Sadarlah kedua suami istri itu bahwa si Loreng telah berjasa menyelamatkan jiwa anaknya.
Suami isteri itu sangat menyesal, terlebih si suami, karena telah tergesa-gesa membunuh harimau kesayangannya. Hal tersebut dilakukan karena salah terka. Dalam bahasa Sunda, salah terka disebut nyalahan.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, maka tempat tinggal suami isteri itu dinamakan "Panyalahan". Lama kelamaan Panyalahan makin banyak penduduknya sampai menjadi sebuah desa yang ramai.
Menurut kepercayaan mereka yang berasal dari desa Panyalahan, sampai sekarang senjata apapun tidak mempan untuk membunuh harimau. Hal ini terjadi karena di desa Panyalahan pernah terjadi peristiwa mengenaskan, yaitu seekor harimau yang tidak bersalah dibunuh karena salah terka.
Penjelasan:
Semoga Membantu^^
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Carisa540 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 14 Aug 22