Berikut ini adalah pertanyaan dari restisasi707 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Sang Pembersih Saluran Air
(Orientasi)
Bukanlah suatu hal yang luar biasa jika setiap musim hujan tiba kampungku hampir tenggelam oleh banjir. Kampung kami tepat di tengah kota yang padat oleh rumah hingga tak ada ruang untuk tumbuhan merambatkan akarnya ke mana-mana.
(Perumitan masalah)
Siapa yang tak kenal Pak Budi, bapak yang selalu berjalan di tengah hujan deras sambil membawa tongkat besinya? Ketika hujan mulai turun, ia mengenakan jas hujan, sepatu boots, dan membawa tongkat besi yang pada bagian ujungnya sedikit bengkok. Ia menyusuri jalan sambil menarik sampah-sampah yang ada di saluran air di kampungnya. Air pun surut seketika. Bertahun-tahun ia melakukannya, dari aku masih suka berhujan-hujanan hingga aku membenci hujan karena bau air got yang memualkan perut. Dan aku pun menyadari, tak satu pun warga yang ikut menyertai jalannya Pak Budi. Mereka hanya menatapnya diam, seolah-seolah berkata, "Kami siap sedia jika banjir, Pak." Dan kemudian, mengucapkan terima kasih jika tak lupa.
(Komplikasi)
Tiba-tiba, air hujan hampir masuk ke dalam rumah. Hujan sedari pagi membuat ibuku waspada dengan banjir. Menjelang sore, semua perabotan sudah dinaikkan ke tempat yang lebih tinggi. Sesampainya di ujung jalan kampung sepulang sekolah, aku terheran-heran dengan tingginya air. Air yang keruh dan sampah yang terhanyut menjadi pemandangan yang luar biasa bagiku hari ini.
"Banjir, Bu?" tanyaku ke ibu sesampainya di rumah.
"Iya. Tumben Pak Budi tidak kelihatan hari ini," kata ibuku sambil lalu.
Oiya, Pak Budi. Ke mana Pak Budi? Aku tak melihatnya sepanjang jalan tadi. Ada apa dengan Pak Budi, tanyaku dalam hati.
Begitu murah hatinya Tuhan menurunkan hujan kali ini kataku. Air semakin meninggi hingga sebatas lututku. Ibu sibuk menaikkan barang-barang semakin tinggi lagi.
"Ke mana sih Pak Budi? Tambah tinggi saja banjir ini," kata ibuku kesal.
(Resolusi)
Aku ambil jas hujan dan linggis kecil punya ayah. "Mau ke mana?" teriak ibu. "Bantu Pak Budi!" kataku sambil berlari.
Bukan hal yang mudah menyusuri jalan yang tergenang air selutut sambil mengorek-orek saluran air yang buntu. Hujan sudah reda dan sampah-sampah mengumpul di ujung saluran air. Air pun surut dengan cepat. Pusaran air tampak berputar seperti menarik semua air ke dalamnya.
Aku berjalan ke rumah Pak Budi. Rumahnya tampak sepi. Aku ketuk pintunya dan Pak Budi membukakan pintu. Ia mengenakan jaket dan tampak sesuatu membalut kakinya.
"Bapak sakit ya?" tanyaku. "Iya, Nak. Kaki bapak tertusuk paku. Karena tidak langsung bapak obati, terinfeksi kata dokter."
(Koda)
Ya Tuhan. Sampai sebegitunya pengorbanan Pak Budi demi kampung kami. Aku pun pamit dan memberi tahu Pak RT tentang Pak Budi. Entah apa yang akan mereka lakukan, aku hanya bisa berharap yang terbaik untuk Pak Budi. Dan semoga, pengorbanan Pak Budi mendapat tanggapan yang positif dari warga untuk lebih menjaga kebersihan.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh naibahomichelle dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 24 May 22