Berikut ini adalah pertanyaan dari Tanri736 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
pelalu
orientasi (rangkuman)
narasi
dialog babak 1
narasi
dialog babak 2
narasi
dialog babak 3
narasi, ending, pesan moral
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Prolog
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prolog adalah adegan singkat atau pidato yang disampaikan pada awal pertunjukan. Prolog menjadi pengantar sebelum memasuki bagian cerita dalam drama.
Gambaran umum yang disampaikan dapat berupa latar belakang diadakannya pementasan, sinopsis drama, atau sekedar pancingan kepada penonton untuk menyambut pementasan.
Berikut contohnya:
Sarilah sendirian di rumahnya. Sejak sore suami dan anaknya pergi dari rumah. Mereka pamit rapat kelompok tani di rumah Pak Kampung. Sarilah mondar-mandir di ruang tengah rumahnya, menanti dua orang itu dengan cemas. Ia tahu ada yang tidak beres akhir-akhir ini. Ia dengar dari tetangga, truk berdatangan ke desa sebelah di malam hari ketika semua warga desa sudah terlelap.
Babak atau episode
Penulis naskah drama biasa membedakan babak satu dengan babak lainnya berdasarkan susunan alur cerita dalam drama atau susunan waktu.
Pembagian babak atau episode adalah bagian penting dalam sebuah drama. Ia sebagai penanda susunan alur, sehingga mempermudah pembaca memahami cerita yang hendak disampaikan.
Berikut contohnya:
LAMPU MENYALA. CAHAYA JINGGA DARI SATU LAMPU DI RUANG TENGAH. TAMPAK SEORANG PEREMPUAN SETENGAH ABAD MONDAR-MANIR. KADANG DUDUK, KADANG BERDIRI. EKSPRESINYA CEMAS.
Adegan
Runtutan cerita dalam drama dibagi dalam babak dan adegan. Adegan ditandai dengan pemunculan tokoh atau pergantian suasana.
Pergantian suasana tersebut dapat diiringi dengan pergantian tata panggung, tata cahaya, properti panggung, atau perubahan sikap tokoh. Berikut contohnya:
Sarilah kelelahan sendiri, akhirnya ia duduk di salah satu kursi di ruang tengahnya.
SARILAH
“Kemana ini Bapak dan Ramli? Katanya rapat sebentar. Ini hampir tengah malam belum pulang. Aku takut mereka kenapa-kenapa. Kabar dari desa sebelah, petani seperti kami mulai dicurigai. Padahal yang kami lakukan sehari-hari yang mengurus sawah. Kami ini manut. Disuruh tanam padi, ya kami tanam. Disuruh pakai pupuk, ya kami pakai. Digusur dari tanah kami, ya kami pasrah. Masa sudah seperti ini apa lagi yang mau dipermasalahkan dari kami?”
TERDENGAR SUARA PINTU DIKETUK. LAMPU PANGGUNG BERUBAH MENJADI MERAH. SUASANA TEGANG.
Sarilah berdiri dari duduknya. Ia hendak membuka pintu tapi ragu. Ia berhenti sejenak.
SUARA KETUKAN JADI LEBIH KERAS.
Dialog
Dialog adalah pembeda drama dengan karya sastra lainnya. Dialog berguna untuk menggiring tokoh dalam konflik.
Menurut Herman J. Waluyo dalam Drama: Teori dan Pengajarannya (2006), dalam menyusun dialog ini pengarang harus benar-benar memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut contohnya:
SARILAH
“Ya, siapa ya?”
RAMLI
“Ini Ramli, Bu.”
SARILAH SEGERA MEMBUKA PINTU DAN MENDAPATI PERUT ANAKNYA BERLUMURAN DARAH. SARILAH SEGERA MENDEKAPNYA.
SARILAH
“Astaga Ramli! Kamu kenapa, Le? Mana bapakmu? Kok bisa sampai seperti ini? Siapa yang bikin begini?”
RAMLI
“Bu, Ibu tenang dulu. Ibu segera pergi dari desa ini. Ibu pergi ke rumah Pak Lik sekarang. Truk-truk itu sekarang ada di desa kita. Mereka bawa bedil dan pentungan. Ibu jangan sampai tertangkap. Kalau ada yang tanya, sebut saja nama Pak Lik.”
SARILAH
“Mereka mau apa di sini? Kita ini salah apa?”
RAMLI
“Kita tidak salah, Bu. Tapi mereka buta dan tuli. Mereka hanya menjalankan perintah tanpa mau tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tidak ada waktu lagi. Ibu pergi sekarang. Ramli akan ke rumah Yadi dan warga yang lain. Ramli harus kabari mereka. Setelah itu Ramli akan susul Ibu.”
SARILAH
“Tapi kondisimu begini Nak. Ayo pergi sama Ibu saja.”
RAMLI
“Tidak apa, Bu. Ramli masih kuat. Jangan buang waktu. Ibu tidak usah bawa apa-apa. Cepat pergi!”
Epilog
Epilog adalah bagian akhir dalam drama. Bagian ini berfungsi menyampaikan inti dari cerita atau menafsirkan amanat dari drama. Berikut ini contohnya:
Malam itu merupakan malam terakhir Sarilah bertemu anaknya. Suaminya juga tidak pernah kembali. Tidak ada yang menyusulnya. Berhari-hari ia mencoba mencari tahu, tetapi semua orang pura-pura tidak tahu. Semua orang memendam luka. Luka lama yang bila diungkapkan hanya akan membuat luka yang baru. Puluhan tahun berikutnya, Sarilah tahu anak dan suaminya dibuang di sungai Musi, setelah dipukuli, disayati, dan dicekik.
Penjelasan:
Semoga membantu mohon maaf jika ada kesalahan
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh hanipaaulia dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 24 May 22