kisah gagak yang haus

Pada zaman dahulu di satu musim panas yang terik. Seekor gagak haus terbang ke desa mencari air. Burung gagak terbang di atas rumah, ladang, dan pohon. Namun dia tidak menemukan air. Setelah waktu yang lama, dia menemukan sebuah ladang. Di bawah salah satu pohon di ladang itu ada kendi berisi air.

Dia sangat senang karena akhirnya menemukan air, kemudian turun dari pohon dan terbang ke tanah. Dia dengan cepat bergerak ke arah kendi dan melihat ke dalam.

Ada air di dalam kendi. Gagak memasukan paruhnya ke dalam kendi tetapi tidak bisa mencapai air. Permukaan air terlalu rendah, dan celah sempit menahan lehernya untuk mencapai air itu.

Dia mencoba mengangkat kendi agar mengalirkan air keluar namun ternyata kendi itu sangat berat, dan dia tidak sanggup mengangkatnya.

Gagak kecewa. Dia benar-benar haus dan sangat perlu minum air. Dia bisa saja menyerah dan terbang ke tempat lain, mencari air.

Tapi dia tidak melakukannya.

Sebaliknya, dia melihat sekeliling dan berpikir, “Apa lagi yang bisa saya lakukan?”

Dia melihat ada banyak kerikil di ladang itu. Dan, dia punya ide! Dia mengumpulkan kerikil-kerikil dan memasukkannya ke dalam kendi.

Dia memasukan kerikil-kerikil itu satu persatu, sehingga permukaan air menjadi naik.

Setelah permukaan air cukup tinggi Gagak pun menjadi bisa meminum air di dalam kendi.

Burung gagak meminum air sampai kenyang dan terbang pulang dengan gembira!

Apa pesan Moral Dari Kisah Gagak Haus?

Setiap dongeng memiliki moral. Dan pesan moral dari kisah gagak yang haus adalah sebagai berikut:

Pemikiran lebih unggul daripada kekuatan. Gunakan pikiranmu untuk menyelesaikan berbagai masalah

Di mana ada kemauan, di situ ada jalan! Jangan mudah menyerah maka sebenarnya semua masalah ada solusinya

watak tokoh tersebut

• gagak :bijak,cerdik, tidak pantang menyerah,