Tersebutlah kisah Pak Lebai yang hidup di tepi sungai, di sebuah desa diSumatera Barat. Pada suatu hari, ia mendapat undangan pesta dari dua orang

kaya yang diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan. Pak Lebai bingung

harus mendatangi undangan yang mana, karena kedua undangan memiliki

keuntungan dan kerugian masing-masing.

Ia berpikir, kalau ia pergi ke pesta di hilir sungai, tuan rumah akan

memberinya hadiah rendang daging kerbau. Namun ia belum begitu kenal

dengan tuan rumah tersebut dan masakan orang-orang hilir sungai tidak seenak

orang hulu sungai. Tetapi kalau pergi ke pesta di hulu sungai, ia akan mendapat

jamuan sate daging kerbau yang dimasak dengan enak.

Akhirnya, ia mulai mendayung sampannya, meskipun belum juga dapat

memutuskan pesta mana yang akan dipilih. Didayungnya sampan menuju hulu.

Baru tiba di tengah perjalanan, ia bertemu dengan Mak Rambe yang terlihat

murung dan duduk di atas sampan sambil memegang salah satu pipinya.

“Hei, Mak Rambe! Mengapa kamu terlihat murung?” tanya Pak Lebai.

“Gigiku sakit sekali, daging yang dimasak orang hulu sangat keras,” jawab

mak Rambe.

Mendengar jawaban Mak Rambe, Pak Lebai mengubah pikirannya.

Karena tidak mau giginya sakit seperti Mak Rambe, ia berbalik mendayung

sampannya ke arah hilir. Begitu hampir sampai di hilir, ia melihat beberapa tamu

menuju hulu sungai. Tamu tersebut mengatakan bahwa kerbau yang disembelih

di sana sangat kurus.

“Ah, aku harus segera ke hulu,” gumam Pak Lebai.

Ia pun mengubah arah sampannya menuju ke hulu. Setibanya di sana,

para tamu sudah beranjak pulang. Pesta disana sudah selesai. Lalu, ia cepatcepat mendayung sampannya menuju hilir sungai. Sayangnya, di sana pun

pesta sudah berakhir.

Kedua pesta telah berakhir, dan tak satupun kepala kerbau yang didapat

Pak Lebai. Pak Lebai hanya tinggal menyesali kenapa ia tak menghadiri salah

satunya, sehingga daging kerbau yang diinginkannya pun lenyap begitu saja.

(sumber: dongengceritarakyat.com)


Latar tempat cerita tersebut adalah ....

A. danau

B. sungai

C. pedesaan

D. tepi sungai​