Jawaban:

Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kedatangan Portugis di Indonesia adalah datangnya tentara Portugis ke Malaka, penguasaan wilayah Malaka dan perdagangan rempah-rempahnya, dan adanya penyebaran agama Kristen Katolik di Indonesia. Portugis merupakan bangsa barat yang pertama menapakkan kaki di Indonesia.  

Penjelasan:

Bangsa-bangsa barat mulai memasuki Asia dalam masa Modern Awal. Portugis merupakan bangsa barat pertama yang datang ke Indonesia. Hal ini disebabkan karena bangsa tersebut tidak memiliki kekayaan agraris yang melimpah sehingga sumber penghasilan utamanya adalah perdagangan dan perikanan. Dengan adanya teknologi yang lebih memadai, Portugis telah menggunakan kompas dan peta portolan yaitu peta yang dilengkapi dengan keterangan mengenai jalur pelayaran, serta letak pelabuhan dan perbintangan.

Kapal-kapal dagang Portugis yang besar atau disebut dengan Nao dilengkapi dengan tentara-tentara, senapan, dan meriam. Kota-kota dagang yang dikuasai Portugis adalah Sofala di pantai Afrika Timur sampai dengan Maluku. Strategi perdagangan Portugis adalah dengan membangun pusat-pusat administrasi yang saling berhubungan dengan benteng-bentengnya.  

Dengan datangnya Portugis ke Indonesia (disebut Nusantara pada masa itu), maka muncul berbagai peristiwa penting yang menjadi sejarah awal datangnya bangsa barat ke Indonesia. Beberapa peristiwa penting yang terjadi pada masa penjajahan Portugis di Indonesia adalah sebagai berikut.

Portugis berupaya untuk mengendalikan dan menguasai perdagangan di Asia Tenggara sehingga Alfonso de Albuqueque merebut Malaka yang berada di bawah kekuasaan kesultanan Malaka pada tahun 1511.

Malaka menjadi ramai kembali saat di tangan Portugis sekitar tahun 1511-1642.

Adanya upaya monopoli perdagangan yang dilakukan oleh Portugis dalam menguasai rempah-rempah di Indonesia khususnya Maluku dan Sunda Kelapa.

Sekitar tahun 1512-1513, Portugis mengirimkan armadanya ke Sunda Kelapa untuk memonopoli perdagangan. Laporan mengenai Sunda Kelapa berasal dari buku Tome Pires (Summa Oriental) yang ikut dalam armada tersebut pada 1513.

Pada tahun 1522, Portugis mengirim armada kedua ke Sunda Kelapa yang dipimpin oleh Amrique Leme dengan tujuan untuk membuat perjanjian perdagangan dengan Prabu Surawisesa untuk membangun benteng.

Pada tahun yang sama yaitu tahun 1522, Portugis diizinkan untuk membangun benteng pertama Portugis di Pulau Ternate.

Sejak tahun 1522-1570 terjalin hubungan dagang berupa cengkih antara Portugis dan Ternate. Akan tetapi, hal ini tidak menutup adanya konflik antara penguasa Ternate dan Portugis.

Pengkhianatan Portugis pada Ternate membangkitkan perlawanan dari Sultan Baabullah yang juga berhasil menggerakkan daerah-daerah lainnya.

Pada tahun 1527, rakyat Indonesia yang dipimpin oleh Fatahilah (Faletehan) memberontak terhadap Portugis sehingga Portugis gagal menaklukkan Sunda Kelapa.

Sejak pertengahan abad ke-15, pusat penyebaran agama Kristen Katolik dipusatkan di Ambon yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru Nusantara.