Jawaban: Cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi kakak

PERJUANGAN

Dulu sebelum seperti sekarang...

Sendari kecil saya sangat suka dengan dunia satra, sastra apapun itu. Selain satsra saya juga sangat menyukai seni pangung (drama), Sosok ibu yang penyayang sedangkan ayah adalah sosok yang tegas dan keras, Ya begitulah kehidupan ku sebagai Yuura di keluarga yang hamornis ini.

Saya pernah berkata kepada ibu bahwa suatu saat saya akan menjadi orang yang berperan dalam sastra dan seni, Ibu mendukung dengan sepenuh hati melatih diriku agar menguasai Pidato,Puisi,Mendongeng,Menulis dan kegiatan lomba lain yang berkaitan dengan seni dan sastra, Aakan tetapi semua berubah semenjak saya terjun kedunia tuli menulis sendiri... Melalui Platfrom Wattpad saya mebuka imajinasi saya disana, menghabiskan seluruh waktu saya untuk menulis di platfrom itu hingga sampai ayah berkata;

"Kamu ngapain sih nulis nulis gak jelas kayak gitu?! Apa faedahnya coba bikin bikin cerita gak jelas kayak gitu!" Bentak ayak seraya menampar ku

"Tapi yah ini hobi Yuura!" Desak ku sambil menitihkan air mata

"Alah, Kamu tuh cuma bisa membantah doang! Ini semua gara gara ekskul sastra itu kan!"

Disana aku cukup terpukul dengan sikap ayah, Ibu berusaha meyakinkan ayah tentang hobi baru ku ini akan tetapi semua sia sia dan aku pun kembali terjun kedalam dunia Sains.

Hampir selama 4 bulan aku meninggalkan ekskul sastra dan selama itulah aku menyendiri, Sahabatku Noni datang menghibur sambil membawa sebuah brosur ditangan nya.

"Yuu liat deh! Lomba puisi antar sekolah bakal dimulai, Lo gak ikut?" Tanya Noni

"Gak, Gue udah cukup bandel... Dari dulu selalu ngelawan. Lo tahu kan kalo hubungan gue muali renggang sama bokap" Jawab ku lesu

"Coba lo buktiin pake lomba ini! Siapa tahu bokap lo terkesan, Gue bantuin kok!"

Dari sana lah saya sadar bahwa bakat saya bukan hanya di bidang Sains tetapi dalam Sastra dan Seni pun ada.

Hari itu adalah hari penentuan nasib serta keputusan ku didalam dunia sastra, Aku harap kali ini ayah akan terkesan... Setelah aku mengeluarkan segala kempuan ku saatnya menunggu keputusan dari juri dan seperti yang aku harapkan, Aaku menang dan meraih juara pertama, Sejak saat itu ayah mulai mendukung ku terjun dalam dunia sastra walaupun terkadang ada saja sindiran sindiran menyakitkan dari mulutnya yang terlontar.

Pesan moral: Jangan mudah menyerah dalam segala hal

Maaf ceritanya kakak potong...

semoga bermanfaat buat kamu dan sekian dari kakak!

INS&WATTPAD; @pinzercorn39