contoh teks pidato tentang nabi Muhammad Saw ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari purwatililik83 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Contoh teks pidato tentang nabi Muhammad Saw ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Assalamu'alaikum wr. wb.

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membebaskan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti sinar matahari.

Yang saya hormati bapak ibu yang hadir pada acara ini serta teman-teman seperjuangan yang saya banggakan.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Perkenankan, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato dengan judul "Maulid Nabi Muhammad SAW".

Tanggal 12 bulan Rabiul Awal merupakan hari dilahirkannya seorang yang paling mulia di dunia ini, ia adalah Nabi Muhammad SAW. Sebagai seorang muslim yang baik sudah menjadi keharusan bagi kita semua untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW dan mengambil hikmah dari kelahiran sang kekasih Allah SWT.

Hari ketika dilahirkan Nabi Muhammad SAW dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa memiliki ciri-ciri, alam semesta ikut bergembira, langit teduh, bumi sejuk, dan seluruh pohon-pohon berbuah dengan sempurna. Kelahiran Nabi Muhammad SAW bukan saja menjadi kebahagiaan bagi seluruh alam, akan tetapi juga kebahagiaan seluruh makhluk di muka bumi. Rasulullah SAW adalah khataman nabiyyin. Beliau juga bagaikan nurun fauqa kulli nur (cahaya di atas cahaya) dan basyarun lakal basyari (manusia tidak seperti manusia).

Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari adanya peringatan Maulid Nabi. Pertama, kita kembali mengingat bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan panutan kita. Jadi, sudah seharusnya kita terus berusaha meniru akhlak nabi untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٣١

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Ali Imran: 31)

Dengan mengenang Maulid Nabi, marilah kita kaum muslimin untuk senantiasa mengikuti akhlak Rasulullah SAW agar kita mendapatkan rida dan ampunan dari Allah SWT, sebagaimana telah tertera dalam ayat tersebut. Pertanyaannya, bagaimana jika diterapkan dalam konteks umat sekarang yang tidak berjumpa dengan Rasulullah SAW secara langsung?

Maka dalam rangka meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW seharusnya kita sebagai umat muslim di era modern ini mengikuti akhlak guru kita, guru-guru yang benar-benar memiliki sanad keilmuan sampai kepada Rasulullah SAW. Hal itu sangat penting supaya kita tidak salah arah atau tersesat.

Rasulullah SAW pernah bersabda,

الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ

Artinya: "Ulama itu pewaris para nabi." (HR At Tirmidzi)

Dalam konteks saat ini, seorang yang mengaku mencintai nabi, seharusnya ia menjaga tutur katanya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fadhilzakwansaputra2 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 03 Jan 23