tulis puisi tentang talenta​

Berikut ini adalah pertanyaan dari sisilkecez pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Tulis puisi tentang talenta​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

SUATU ketika salah seorang sahabatku bertandang ke rumah dan menyampaikan keluhannya. Konon dia kesal, karena anak-anaknya sama sekali tidak memiliki talenta. Meskipun aku kecewa dengan sikapnya yang kuanggap kurang mensyukuri nikmat, namun aku berupaya untuk menjadi pendengar yang baik. Karena menurut hematku, jika dia kubantah, kekesalannya akan bertambah satu lagi, yakni sama aku.

TALENTA, yang orang-orang dulu menyebutnya sebagai bakat, bukanlah sesuatu yang istimewa dan kuar biasa. Sebab orang yang berbakat tidak serta merta menjadi hebat, tanpa berlatih dengan gigih, tekun serta sabar. Dan inilah sebenarnya rahasia itu. Bakat mungkin cukup 10 perosen saja, tetapi porsi latihan yang 90 perosennya. Kalau kata orang bijak, lancar kaji karena diulang, enak makanan karena dikunyah.

SEPERTI kataku tadi, dia tidak kubantah, tapi kuberikan gambaran dan pemahaman. Dengan alasan, agar dia tidak sesat karena kufur terhadap nikmat. Mendengar wejanganku ini, kuamati rasa kesalnya mulai memudar. Keadaan tersebut memang kuharapkan, sehingga aku bisa lebih leluasa dalam memberi pencerahan. Sahabatku yang marah dan kecewa, adalah gambaran prilaku umum para orang tua yang tidak bisa menerima kenyataan. Bahwa semua harapan belum tentu bisa menjadi kenyataan. Tetapi justru kenyataan sering terjadi dari yang bukan kita harapkan. aku katakan itu padanya, bukan berarti ada pemutar balikan fakta. Ini adalah sebuah kenyataan yang tentu saja bisa dibuktikan.

KETIKA, di tahun 1978, Tatan Daniel, Uli Famza Marpaung(Ramli Marpaung) Asrial Mirza(ketua sanggar) dan kawan-kawan lainnya berkutat di Sanggar Laras dan punya nama di Sumatera Utara. Eddie Karsito masih selengean dan tidak punya karya apa-apa. Jamak saja memang, karena di Sanggar Laras tidak hanya seniman yang berkumpul, tapi instelatir listrik juga ada. Kondisi tersebut mungkin saja akan terjadi hingga hari ini, kalau saja Asrial dan Eddie ditahun1981 tidak hijrah ke Jakarta.

MELIHAT kenyataan hari ini, Eddie sudah membuka lebar-lebar mata kita, bahwa TALENTA atau BAKAT itu penting tapi bukanlah segala-galanya. Karena latihan yang tiada henti serta semangat juang yang tinggi, akhirnya menjadikan dia orang daerah yang berprestasi di ibu kota. Kenyataan yang lain adalah, seorang Asrial Mirza yang ditahun 1980-an karya-karya sastranya menghiasi halaman-halaman media, hari ini tetap biasa-biasa saja.

SAHABATKU tadi akhirnya menarik nafas lega, gambaran dan pemahaman yang kubentang di hadapannya, ternyata telah menyadarkan dirinya yang selama ini dibebani persepsi yang salah. Seperti apa yang diungkapkan Khalil Qibran dalam sajaknya tentang posisi seorang anak, " Kau hanya bisa memiliki dirinya tetapi tidak bisa memiliki jiwanya."

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh aliviaputri1122 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 11 Dec 22