Kasus Covid-19 mengalami penurunan drastis sejak digalakkan program vaksinasi. Kehidupan sudah mulai berjalan dengan normal. Siswa sudah diperbolehkan belajar di sekolah walaupun dengan sistem terbatas. Kegiatan ekonomi masyarakat pun mulai berangsur-angsur normal. Walaupun demikian, kini muncul lagi varian Covid-19, yakni Omicron.             Gejala yang ditimbulkan Omicron mirip dengan gejala flu. Risiko yang diakibatkan Omicron juga dianggap lebih ringan daripada varian Covid-19, yakni Delta. Namun, para ahli memperingatkan untuk tidak memandang remeh varian Omicron karena berdasarkan penelitian varian ini lebih cepat menular daripada Delta. Peneliti di Denmark meneliti dan mengambil sampel  12.000 rumah tangga pada pertengahan Desember 2021. Hasilnya, ditemukan varian Omicron 2,7- 3,7 kali lebih menular daripada varian Delta, khususnya pada orang yang sudah mendapatkan vaksin.            Omicron menjadi ancaman yang cukup membahayakan bagi masyarakat Indonesia yang kini sudah mulai berangsur-angsur menjalani kehidupan yang normal. Kita harus taat protokol kesehatan untuk mencegah penularan Omicron. Mari saling mengingatkan orang-orang di sekitar kita untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Karena jika abai, bahaya Omicron sudah mengintai kita.            Kita tidak ingin pandemi Covid-19 terus berlanjut. Kita ingin kehidupan berjalan dengan normal seperti sebelum ada pandemi. Kita adalah tokoh utama pemutus rantai penularan Covid-19, yakni dengan selalu menjaga kesehatan dan taat protokol kesehatan. Dengan demikian, ayo selalu jaga imun tubuh dan patuh protokol kesehatan. Simpulan paragraf ketiga teks persuasi di atas adalah ....a. Kita harus mencegah penularan Omicron dengan menerapkan protokol kesehatan

b. Setiap siswa harus taat protokol kesehatan agar tidak tertular Omicron

c. Kita harus mencegah penularan Omicron dengan melakukan vaksinasi

d. Omicron adalah virus yang sangat berbahaya dan menyebabkan kematia​