Sarilah kelelahan sendiri, akhirnya ia duduk di salah satu kursi

Berikut ini adalah pertanyaan dari ghiselakila pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sarilah kelelahan sendiri, akhirnya ia duduk di salah satu kursi di ruang tengahnya.SARILAH: “Kemana ini Bapak dan Ramli? Katanya rapat sebentar. Ini hampir tengah malam belum pulang. Aku takut mereka kenapa-kenapa. Kabar dari desa sebelah, petani seperti kami mulai dicurigai. Padahal yang kami lakukan sehari-hari yang mengurus sawah. Kami ini manut. Disuruh tanam padi, ya kami tanam. Disuruh pakai pupuk, ya kami pakai. Digusur dari tanah kami, ya kami pasrah. Masa sudah seperti ini apa lagi yang mau dipermasalahkan dari kami?”.

SARILAH: “Ya, siapa ya?”

RAMLI: “Ini Ramli, Bu.” SARILAH SEGERA MEMBUKA PINTU DAN MENDAPATI PERUT ANAKNYA BERLUMURAN DARAH. SARILAH SEGERA MENDEKAPNYA. .

SARILAH: “Astaga Ramli! Kamu kenapa, Le? Mana bapakmu? Kok bisa sampai seperti ini? Siapa yang bikin begini?”

RAMLI: “Bu, Ibu tenang dulu. Ibu segera pergi dari desa ini. Ibu pergi ke rumah Pak Lik sekarang. Truk-truk itu sekarang ada di desa kita. Mereka bawa bedil dan pentungan. Ibu jangan sampai tertangkap. Kalau ada yang tanya, sebut saja nama Pak Lik.”

SARILAH: “Mereka mau apa di sini? Kita ini salah apa?”

RAMLI: “Kita tidak salah, Bu. Tapi mereka buta dan tuli. Mereka hanya menjalankan perintah tanpa mau tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tidak ada waktu lagi. Ibu pergi sekarang. Ramli akan ke rumah Yadi dan warga yang lain. Ramli harus kabari mereka. Setelah itu Ramli akan susul Ibu”.

SARILAH: “Tapi kondisimu begini Nak. Ayo pergi sama Ibu saja.”

RAMLI: “Tidak apa, Bu. Ramli masih kuat. Jangan buang waktu. Ibu tidak usah bawa apa-apa. Cepat pergi!”

Malam itu merupakan malam terakhir Sarilah bertemu anaknya. Suaminya juga tidak pernah kembali. Tidak ada yang menyusulnya. Berhari-hari ia mencoba mencari tahu, tetapi semua orang pura-pura tidak tahu. Semua orang memendam luka. Luka lama yang bila diungkapkan hanya akan membuat luka yang baru. Puluhan tahun berikutnya, Sarilah tahu anak dan suaminya dibuang di sungai Musi, setelah dipukuli, disayati, dan dicekik.

Apakah amanat dari cerita diatas? please bantu jawab ya.... jangan ngasal!!​ udah ngasih poin tinggi.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

berpikir dulu sebelum bertindak.

adanya bahaya maupun tidak,

sebaik-baik nya ikutilah arah yang benar.

maaf kalau salah hehe

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh zira354 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 03 Jul 22