Sisi Positif Parenting Budaya Jepang Oleh: Buyung Okita tenik.

Berikut ini adalah pertanyaan dari kaka1333 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sisi Positif Parenting Budaya Jepang Oleh: Buyung Okita tenik.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Bacalah artikel berikut untuk menerapkan teknik PQRST!

Sisi Positif Parenting Budaya Jepang

Oleh: Buyung Okita

Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk lebih

mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapat diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau

sebagai bekal untuk membina rumah tangga di kemudian hari.

Secara sederhana terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan

terlalu protektif. berikut adalah sedikit penjelasan mengenai keempat gaya asuh tersebut.

Secara sederhana gaya asuh otoriter adalah gaya asuh di mana orangtua memaksakan kehendaknya

tanpa begitu memperhatikan atau mempedulikan bagaimana perspektif sang anak.

Gaya asuh orangtua berwibawa adalah gaya asuh di mana orangtua menjadi panutan yang teladan,

memberikan batasan yang cermat untuk putra-putrinya, dan memberikan pujian untuk upaya yang telah

putra-putrinya lakukan.

Gaya asuh permisif adalah gaya asuh di mana orangtua tidak memberikan batasan kepada anakanaknya, semisal tidak memberikan garis yang jelas apa yang boleh dilakukan atau tidak.

Memercayakan putra-putrinya untuk melakukan apa yang ia inginkan, cenderung tidak mengintervensi

kecuali untuk hal yang bersifat sangat serius.

Gaya asuh overprotektif adalah gaya asuh di mana orangtua sangat melindungi putra-putrinya dari

segala hal buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan lain-lain. Karena itu banyak membatasi putraputrinya di berbagai aspek.

Pernahkah Anda melihat di media seperti film atau kartun digambarkan bahwa anak-anak

di Jepang merupakan anak yang patuh? Walaupun di balik itu terdapat unsur kompetitif yang muncul

karena adanya harapan orangtua agar putra-putrinya dapat lulus masuk ke sekolah atau kampus yang

bergengsi.

Tentunya unsur kompetitif di satu sisi merupakan hal yang positif, tetapi karena tingkat kompetitif yang

tinggi dari harapan orangtua membuat putra-putri merasa tertekan. Bagaimanakah stereotip mengasuh

ala orangtua di Jepang yang dapat kita lihat sebagai hal yang positif?

Setelah Saudara membaca artikel di atas, selesaikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Temukanlah informasi awal, identitas

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dferdian716 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 29 Jan 23