Berikut ini adalah pertanyaan dari aliffadzakiya pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

PAYUNGMobil-mobil masih bergerak lancar, tetapi sebentar lagi pasti akan semakin padat karena mendekati jam tutup kantor kantor. Banyak yang akan membutuhkan ojek payungnya. Seribu rupiah diterimanya untuk satu kali menyewakan. Kadang kadang ada yang berbaik hati memberi dua ribu rupiah untuk jarak yang dekat. Dian melihat Markun di kejauhan. Lebih baik pura-pura tak melihat dan melewati jalan lain. Tapi sudah terlambat. Markun berjalan ke arahnya. Dian heran, Markun tak membawa payung di hari semendung ini. "Hai, Jelek! Pinjam payungnya!" Pantas Markun tak membawa payung. JantungDian berdegup lebih kencang. Tak sadar, ia mengeratkan pegangan pada payungnya.

"Jangan, Mar."

"Sebentar saja!"

Markun melotot galak pada Dian. Sengaja dadanya dibusungkan, menggertak. Dian memeluk payung besarnya erat-erat. Bola matanya melirik ke kiri dan ke kanan.

Markun mencibir. "Enggak ada yang nolongin lu. Mau lari, ha?!"

Markun mendesak Dian mundur sampai merapat ke tembok beton.

"Pinjam. Jangan pelit. Nanti malam gua balikin."

"Enggak boleh. Gua belum kerja hari ini.""Sama donk. Bukan lu saja yang butuh duit!"

Bau nafas Markun terbawa hembusan angin. Busuk, sebusuk perbuatannya. Dian melengos, menghindari bau yang menye rang hidungnya.

"Memangnya lu enggak punya payung?"

"Ngapain lu tanya-tanya?!" bentak Markun sambil menyentuh payung. "Sini payung lu!"

"Jangaaa...an!"

"Sini!"

"Enggak!"

Markun mencoba merenggut payung itu. [....] Payung terlepas dari tangan Dian. Punggung Dian membentur tembok. Sakit. Matanya mendadak panas oleh desakan air mata yang siap-siap tercurah. Sandal jepitnya putus.

Markun tak membuang waktu. Sebentar lagi hujan turun. Dengan gesit ia berlari. Tujuannya adalah halte bus didekat jembatan. Di sana rezeki musim hujan menunggu. Lembaran-lembaran seribu rupiah akan berpindah tangan. Siapa cepat, siapa dapat. Siapa yang rajin, siapa yang kuat, akan menuai lembaran rupiah terbanyak.

Dian membuang sandal jepitnya. Telapak kakinya perih, mungkin tergesek kerikil saat tadi Markun mendorongnya kuat-kuat dan menginjak sandalnya. Gagal pekerjaan hari ini. la tak memercaya Markun akan mengembalikan payungnya nanti. Seandainya dikembalikan, payungnya mungkin sobek atau patah, tak akan selamat dari kejahilan Markun.

Mendadak Dian teringat Diyon. Biskuit dan susu. Satrio dan teman-teman. Payung payung tambahan. Pasukan Biru. Hatinya sakit.


SOAL
1.tentukan struktur teks cerpen tersebut
2.temukan keterkaitan isi cerita PAYUNG dengan kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar mu​
 PAYUNGMobil-mobil masih bergerak lancar, tetapi sebentar lagi pasti akan semakin padat karena mendekati jam tutup kantor kantor. Banyak yang akan membutuhkan ojek payungnya. Seribu rupiah diterimanya untuk satu kali menyewakan. Kadang kadang ada yang berbaik hati memberi dua ribu rupiah untuk jarak yang dekat. Dian melihat Markun di kejauhan. Lebih baik pura-pura tak melihat dan melewati jalan lain. Tapi sudah terlambat. Markun berjalan ke arahnya. Dian heran, Markun tak membawa payung di hari semendung ini.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Berikut jawaban soal di atas:

(1) Struktur teks cerpen tersebut adalah:

  1. Orientasi: berada pada awal cerpen di mana Markun dan Dian diperkenalkan sebagai ojek payung.
  2. Komplikasi: berada pada bagian di mana Markun berusaha merebut payung yang Dian bawa.
  3. Evaluasi: berisi bagian yang mengulas akibat dari perbuatan Markun merebut payung Dian. Paragrafnya dimulai dari ‘Dian membuang sandal jepitnya’.
  4. Resolusi: pada bagian ini ketegangan sudah mereda namun penyelesaiannya adalah Dian harus merelakan payungnya dibawa Markun. Hatinya sakit.

(2) Keterkaitan isi cerita cerpen ‘Payung’ dengan kehidupan sehari-hari yang ada di sekitarku bisa kulihat dari keberadaan anak jalanan. Mereka juga menggantungkan hidupnya di jalanan dengan menjajakan apa yang mereka bisa.

Pembahasan

Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu contoh karya sastra. Cerpen ditulis dalam bentuk prosa dan umumnya tidak lebih dari 20.000 kata. Cerpen biasanya hanya berisi satu konflik.

Pelajari Lebih Lanjut

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ1

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh varlord dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 11 Dec 22