Berikut ini adalah pertanyaan dari Kimiko19 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Carlilah 5w+1h dari teks berikut JAWAB YANG BENER,BUTUH BUAT SEKOLAH BUKAN BUAT MAIN MAINIqbal mengatakan pihaknya lebih mengedepankan diskusi persuasif untuk mencari solusi ketimbang melakukan pelarangan hingga pengusiran PKL. Dia menyebut penataan para pedagang perlu adanya kesadaran bersama.
"Artinya tidak ada yang, apa ya, tidak dari pemerintah maunya-maunya, masyarakat maunya-maunya, tapi kita membuat dimana titik temunya supaya sama-sama sepakat membangun dan mendukung kawasan Kota Tua," jelas Iqbal.
Iqbal mengatakan pihaknya tidak memaksakan para pedagang untuk berjualan di Lokbin Kota Intan. Dia menyebut mereka bebas memilih tempat lokasi binaan yang disediakan.
"Kita diskusikan terus bagaimana caranya biar mereka mau menempati lokasi-lokasi yang sudah disediakan (pemerintah). Tidak harus di Lokbin Kota Intan, tapi juga bisa di Gedung Kementerian, Gedung Kali Besar, dan lain-lain," kata dia.
Sebelumnya diketahui, pedagang kaki lima (PKL) masih memilih berjualan di pinggir jalan kawasan Kota Tua, tepatnya di Jalan Kunir, Jakarta Barat (Jakbar). Padahal Pemprov DKI telah menyediakan lokasi binaan (lokbin) Kota Intan.
Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (24/9/2022), pukul 17.30 WIB, puluhan pedagang sudah berjejer di pinggir jalan. Hampir tak terlihat jarak di antara satu pedagang dengan pedagang lainnya.
Lalu lintas di sekitar lokasi PKL cukup padat lantaran hanya satu lajur yang tersedia untuk mobilitas kendaraan. Kendaraan memperlambat laju ketika ada pengunjung yang menyeberang atau kendaraan umum yang menurunkan penumpang.
Baca juga:
PKL Kota Tua Jakarta Masih Bandel Berjualan di Luar Lokasi Binaan
Kasudin Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPUKM) Jakarta Barat Iqbal Idham mengatakan para pedagang di Kota Tua kerap kali menolak direlokasi ke Lokbin Kota Intan lantaran sepi. Dia mengungkapkan Lokbin Kota Intan ini sudah pernah 'dijajaki' oleh para pedagang pada 2018.
"Namun, pada saat berjalannya (2018), ternyata menurut mereka Lokbin Kota Intan ini sepi," kata Iqbal saat dihubungi detikcom.
Iqbal menjelaskan sepinya Lokbin Kota Intan pada 2018 itu lantaran belum adanya alur lintasan yang mesti melewati lokbin tersebut.
"Nah, saya sampaikan, kondisi 2018 kemarin dengan kondisi 2022 itu berbeda. Ketika dulu memang Lokbin Kota Intan ini belum ada support atau dukungan dari sistem. Artinya, belum menjadi lintasan," jelas Iqbal.
"Pada 2022 ini sebenarnya seluruh parkir kawasan Kota Tua, semuanya masuk ke Lokbin Kota Intan. Artinya, kita menyiapkan Lokbin Kota Intan ini sebagai pintu masuk atau gerbang masuk ke Kota Tua," sambungnya.
"Artinya tidak ada yang, apa ya, tidak dari pemerintah maunya-maunya, masyarakat maunya-maunya, tapi kita membuat dimana titik temunya supaya sama-sama sepakat membangun dan mendukung kawasan Kota Tua," jelas Iqbal.
Iqbal mengatakan pihaknya tidak memaksakan para pedagang untuk berjualan di Lokbin Kota Intan. Dia menyebut mereka bebas memilih tempat lokasi binaan yang disediakan.
"Kita diskusikan terus bagaimana caranya biar mereka mau menempati lokasi-lokasi yang sudah disediakan (pemerintah). Tidak harus di Lokbin Kota Intan, tapi juga bisa di Gedung Kementerian, Gedung Kali Besar, dan lain-lain," kata dia.
Sebelumnya diketahui, pedagang kaki lima (PKL) masih memilih berjualan di pinggir jalan kawasan Kota Tua, tepatnya di Jalan Kunir, Jakarta Barat (Jakbar). Padahal Pemprov DKI telah menyediakan lokasi binaan (lokbin) Kota Intan.
Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (24/9/2022), pukul 17.30 WIB, puluhan pedagang sudah berjejer di pinggir jalan. Hampir tak terlihat jarak di antara satu pedagang dengan pedagang lainnya.
Lalu lintas di sekitar lokasi PKL cukup padat lantaran hanya satu lajur yang tersedia untuk mobilitas kendaraan. Kendaraan memperlambat laju ketika ada pengunjung yang menyeberang atau kendaraan umum yang menurunkan penumpang.
Baca juga:
PKL Kota Tua Jakarta Masih Bandel Berjualan di Luar Lokasi Binaan
Kasudin Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPUKM) Jakarta Barat Iqbal Idham mengatakan para pedagang di Kota Tua kerap kali menolak direlokasi ke Lokbin Kota Intan lantaran sepi. Dia mengungkapkan Lokbin Kota Intan ini sudah pernah 'dijajaki' oleh para pedagang pada 2018.
"Namun, pada saat berjalannya (2018), ternyata menurut mereka Lokbin Kota Intan ini sepi," kata Iqbal saat dihubungi detikcom.
Iqbal menjelaskan sepinya Lokbin Kota Intan pada 2018 itu lantaran belum adanya alur lintasan yang mesti melewati lokbin tersebut.
"Nah, saya sampaikan, kondisi 2018 kemarin dengan kondisi 2022 itu berbeda. Ketika dulu memang Lokbin Kota Intan ini belum ada support atau dukungan dari sistem. Artinya, belum menjadi lintasan," jelas Iqbal.
"Pada 2022 ini sebenarnya seluruh parkir kawasan Kota Tua, semuanya masuk ke Lokbin Kota Intan. Artinya, kita menyiapkan Lokbin Kota Intan ini sebagai pintu masuk atau gerbang masuk ke Kota Tua," sambungnya.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
What
when
why
who
where
how
Penjelasan:
adik Simba
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh raihannaufallesmana dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 25 Dec 22