Berikut ini adalah pertanyaan dari riskipurbaagung pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
b. Majas Sinisme
c. Majas Sarkasme
d. Majas Metonimia
e. Majas Ironi
f. Majas Tautologi
g. Majas Repetisi
(Mohon dijawab ya soalnya besok mapel Bahasa Indonesia)
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
- 1. Personifikasi
Majas personifikasi membandingkan manusia dan benda mati. Gaya bahasa yang digunakan seolah-olah benda tersebut bersikap selayaknya manusia.
- Contoh: Laut yang biru seakan menatapku dalam keheningan.
- 2. Metafora
Majas metafora membandingkan dua objek yang berbeda namun memiliki sifat yang serupa. Kita mengenal gaya bahasa ini sebagai analogi.
- Contoh: Sang Raja Siang bersinar dan membawa kehangatan.
- 3. Asosiasi
Gaya bahasa perbandingan dalam majas metafora ditampilkan secara implisit. Dua objek yang dibandingkan sebenarnya berbeda, tetapi dianggap sama. Keduanya dihubungkan dengan 'seperti,' 'bak,' atau 'bagaikan.'
- Contoh: Apa yang telah kamu lakukan itu seperti duri dalam sekam.
- 4. Hiperbola
Mengekspresikan sesuatu dengan sedemikian rupa sehingga meninggalkan kesan berlebihan itu... lebay. Eh, bukan, Sobat. Itulah majas hiperbola. Gaya bahasa ini digunakan saat kita membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang tak masuk akal untuk disandingkan sebagai perbandingan.
- Contoh: Katanya dia berlatih bernyanyi, tapi suaranya bikin pecah gendang telingaku setiap hari.
- 5. Eufimisme
Saat ada kata yang dirasa kurang etis, kita menggunakan majas eufimisme. Kita menggunakan kata yang lebih sopan dengan makna yang sepadan.
- Contoh: Tiba-tiba dia terhenyak dari tempat duduknya dan berlari menuju kamar kecil.
- 6. Litotes
Dikenal sebagai lawan dari majas hiperbola, majas litotes mengecilkan atau menyempitkan sebuah ungkapan. Gaya bahasa ini biasanya digunakan untuk tujuan merendahkan diri karena kenyataannya justru tidak seperti yang disebutkan.
- Contoh: Ini tanda terima kasih kami, sekedar ongkos angkot.
- 7. Paradoks
Adakalanya kita membandingkan suatu fakta dengan sesuatu yang berkebalikan. Saat itulah kita menggunakan majas paradoks.
- Contoh: Isi kepalanya begitu bising ketika ia duduk sendiri di ruang keluarga yang begitu sepi.
- 8. Antitesis
- Ciri khas gaya bahasa ini adalah pasangan kata yang maknanya bertentangan atau berlawanan. Pasangan kata tersebut biasanya diletakkan berurutan.
- Contoh: Setiap perempuan itu cantik, tak jadi soal kurus atau gemuk.
- 9. Ironi
- Kita menggunakan majas ironi melalui kata-kata yang bertentangan dengan dengan fakta atau kenyataan yang ada. Sekilas kata-kata yang digunakan tampak seperti pujian, tapi tunggu sampai akhir kalimat ya, Sobat.
- Contoh: Santun sekali perilakunya, bertanya saja pakai teriak-teriak.
- 10. Sinisme
Dalam sinisme, kita menyindir secara langsung. Meskipun tanpa memperhalus seperti pada majas ironi, gaya bahasa sinisme tidak dapat serta-merta disebut kasar.
- Contoh: Kakakku pelit sekali, tak mau berbagi penganannya denganku.
- 11. Sarkasme
Sindiran dalam sarkasme disampaikan secara langsung dan cenderung kasar. Bahkan, sarkasme bisa terdengar seperti hujatan.
- Contoh: Kontestan itu suaranya jelek sampai-sampai telingaku sakit dibuatnya.
- Majas Metonimia
Majas metonomia ini menyatakan suatu hal dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang).
- Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.
- Majas Litotes
Majas litotes merupakan majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.
- Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.
Penjelasan:
maaf ya kalo salahya
maaf ya yg majas tautologi sama majas repetisi engak ku jawab maaf
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh zanetat952 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 23 Feb 23