Aya sababaraha kalimah anu rék ditangtukeun jenisna. Di handap ieu tos dituliskeun kalimah sareng jenisna:

26. "Céngék dicébor." - pasif intransitif (d)

27. "Tatangga méré kadaharan." - aktif transitif (a)

28. "Intan masak sangu goréng." - aktif transitif (a)

29. "Batu dialungkeun ka balong." - pasif intransitif (d)

30. "Baju diseuseuh ku mamah." - pasif transitif (c)

Pembahasan

Jenis-jenis kalimat aktif-pasif dan transitif-intransitif memiliki konsep yang sama, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa daerah, khususnya bahasa Sunda. Kalimat aktif merupakan kalimat yang berfokus pada subjeknya atau pelaku tindakannya, sedangkan kalimat pasif merupakan kalimat yang berfokus pada objeknya atau subjek yang dikenakan tindakan. Kalimat transitif memerlukan atau memuat objek, sedangkan kalimat intransitif tidak memerlukan atau tidak memuat objek.

Pada kalimat-kalimat yang diberikan, penanda kalimat pasif adalah penggunaan imbuhan 'di-' pada kata kerjaataupredikatnya. Kalimat aktif sering menggunakan kata kerja dasar tanpa imbuhan. Berikut sedikit bahasan dari masing-masing kalimat berkenaan dengan keberadaan objek:

1. "Céngék dicébor." tidak memiliki objek (atau objeknya, céngék atau cabai, sudah menjadi subjek).
2. "Tatangga méré kadaharan." memiliki objek, yaitu kadaharan atau makanan.
3. "Intan masak sangu goréng." memiliki objek, yaitu sangu goréng atau nasi goreng.
4. "Batu dialungkeun ka balong." tidak memiliki objek (atau objeknya, batu, sudah menjadi subjek).
5. "Baju diseuseuh ku mamah." memiliki objek, yaitu baju, dan subjek, yaitu mamah atau ibu.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang Ngarobah Kalimah-Kalimah Aktif Jadi Kalimah-Kalimah Pasif pada yomemimo.com/tugas/25157344

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ1