Nilai historis dan nominal suatu investasi dapat dianggap terlalu rendah dalam beberapa kondisi, di antaranya adalah:

Perlambatan ekonomi: Ketika perekonomian sedang mengalami masa sulit, maka investor mungkin akan mengurangi pembelian aset yang dianggap tidak aman, seperti saham atau obligasi, yang dapat menyebabkan nilai historis dan nominal investasi tersebut turun.

Perubahan kondisi pasar: faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai historis dan nominal investasi adalah perubahan kondisi pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga atau tingkat inflasi. Perubahan ini dapat mempengaruhi keputusan investor tentang apakah investasi tersebut layak atau tidak.

Ketidakpastian politik: ketidakstabilan politik atau konflik yang terjadi di suatu negara dapat menyebabkan investor merasa tidak nyaman untuk membeli aset di negara tersebut, yang dapat menurunkan nilai historis dan nominal investasi.

Risiko kredit: jika suatu perusahaan atau negara memiliki risiko kredit yang tinggi, maka investor mungkin akan mengurangi pembelian aset dari perusahaan atau negara tersebut, yang dapat menurunkan nilai historis dan nominal investasi.

Faktor lain: ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai historis dan nominal suatu investasi, seperti keputusan manajemen perusahaan, kinerja keuangan perusahaan, dan lain-lain.