Ketika turun dari lantai 3 sebuah apartmen di Bulaksumur, dekat kampus UGM yangg ada di kepala Sarwono hanya satu: ke Malioboro mencari kios majalah. Kali ini sedang di Yogya untuk kesian kalinya atas perintah Kaprodinya di FISIP-UI yang disampaikan ketika ia baru saja pulang dari penelitian yang menguras pikiran, perasaan, tenaga, dan entah apa lagi. Beberapa minggu lamanya ia merasa telah menguji tenaganya mengumpulkan bahan yang diperlukan untuk penelitiannya tentang apa yang dikenal sebagai daerah konflik di kawasan timur. Sudah sekita seminggu dia di Solo, di tengah keluarganya, untuk membebaskan diri dari rasa capai yang tidak pernah dia rasakan sebelum ini. Begitu merasa agak mendingan, ia-atas permintaan 'Sang Penguasa di Prodi Antropologi' di FISIP-UI- langsung saja mengontak rekan-rekannya di UGM, mengusulkan untuk menyelenggarakan pertemun mendadak, terbatas, demi menuntaskan penelitian terdahulu yang sudah lama terbengkalai tentang daerah pinggiran-antara lain justru karena dianggap enteng pelaksanaannya. 29. Berikut penggambaran karakter tokoh Sarwono yang benar ... * a. Tangguh-Sarwono tidak mudah menyerah meskipun hanya melakukan penelitian b. Pesimis- Sarwono tidak yakin dapat menyelesaikan penelitiannya c. Ulet- Sarwono segera mengusulkan rapat mendadak demi penilitiannya atas izin resmi FISIP UI Jakarta d. Optimis-Sarwono dengan keyakinan penuh akan segera selesai dari kampusnya.​